Pengusaha Keberatan Pembatasan Angkutan Barang di Tol Cikampek

Para pengusaha mengaku telah berkali-kali menolak rencana pembatasan ini angkutan barang di jalan tol.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Okt 2017, 14:29 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2017, 14:29 WIB
20160906-Larangan-Pengoperasian-Angkutan-Barang-di tol-HEL
Kendaraan pengangkut melintas di JORR sekitar TB Simatupang, Jakarta, Selasa (6/9).(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha logistik keberatan dengan pembatasan angkutan barang di ruas tol Cikampek-Jakarta. Uji coba pembatasan tersebut akan dilaksanakan pada 16-20 Oktober 2017 pukul 06.00-09.00 WIB.

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, pembatasan akan sangat berdampak pada operasional angkutan dan distribusi barang. Padahal, ruas tol Cikampek-Jakarta merupakan jalur utama bagi kegiatan logistik nasional.

"Pembatasan truk ini sangat mengecewakan bagi pelaku logistik karena akan berdampak pada operasional angkutan barang. Padahal, Jalan Tol Cikampek adalah jalur utama logistik nasional yang paling penting," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (8/10/2017).

‎Zaldy mengungkapkan, para pengusaha sebenarnya telah berkali-kali menolak rencana pembatasan ini. Namun, hal tersebut tidak mendapatkan tanggapan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Penolakan berkali-kali kami sampaikan kepada Dephub mengenai pembatasan truk di jalan tol cikampek tapi tidak digubris‎," kata dia.

Menurut Zaldy, pembatasan ini menunjukkan jika pemerintah belum secara serius membenahi sektor logistik di dalam negeri. Dan upaya untuk menurunkan biaya logistik akan semakin sulit dilakukan.

"Hal ini menunjukkan sekali lagi bahwa pemerintah selalu menganaktirikan logistik. Bagaimana biaya logistik bisa turun kalau masalah logistik tidak menjadi prioritas utama dalam pemerintahan?" tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Uji Coba Dimulai 16 Oktober

Pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menguji coba pembatasan angkutan barang Golongan IV dan Golongan V di jalan bebas hambatan (tol) untuk mengurangi kepadatan.

Pengaturan akan berlangsung di Gerbang Tol Kalihurip/Dawuan sampai dengan Bekasi Barat.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Kamis (5/10/2017), mengatakan uji coba tersebut akan berlangsung pada 16 Oktober dan sebelumnya dilakukan sosialisasi pada 6 Oktober.

“Pemerintah saat ini sedang berupaya meningkatkan kecepatan di ruas tol Cikampek. Upaya kami dengan mencoba membatasi jam operasional angkutan barang,” kata dia.

Saat ini kecepatan terbaik di ruas jalan Tol Cikampek-Jakarta maksimal 17 km/jam pada pagi hari. Rata-rata bahkan hanya mencapai 10 km/jam.

BPTJ bersama Korlantas dan BPJT berupaya meningkatkan kecepatan di ruas tol tersebut menjadi minimal 20-30 km/jam. “Kami punya target, diupayakan kecepatan yang saat ini maksimal 17 km/jam jadi sekitar 30 km/jam,” ujar Bambang Pri.

Dia mengatakan, uji coba pengaturan truk berlaku untuk truk Golongan V dan Golongan IV. Ini berlangsung setelah tahap sosialisasi dalam waktu seminggu. Usai uji coba akan ada evaluasi.

Rencananya pelarangan angkutan barang Golongan IV dan V tersebut akan diterapkan pada pukul 06.00-09.00. Di daerah Jakarta – Cikampek saat ini ada sekitar 20 kawasan industri di sisi kiri dan kanan dari tol.

”Truk-truk yang memenuhi tol adalah truk antar kawasan. Yang dibatasi itu dari jam 06.00 - 09.00 WIB truk-truk barang tersebut tidak boleh keluar dari kawasan. Setelah jam 09.00 WIB, truk-truk barang tersebut boleh keluar dari kawasan,” papar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya