Harga Sembako di Indonesia Timur Turun 20 Persen karena Tol Laut

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Rektor ITS Joni Hermana bersinergi memacu program Tol Laut

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Nov 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2017, 11:30 WIB
20161025-Tol-Laut-IA2
Budi Karya Sumadi dengan latar belakang KM Caraka Jaya Niaga III-4 saat berada di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). Budi melepas keberangkatan KM Caraka Jaya Niaga III-4 ke Natuna (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Rektor ITS Joni Hermana bersinergi memacu program Tol Laut dengan inovasi teknologi perkapalan dan kemaritiman. Tol laut sudah bisa menurunkan harga kebutuhan pokok hingga 20 persen di Indonesia timur.

Kerja sama Kemenhub dan ITS tersebut tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Menhub dan Rektor ITS pada akhir pekan ini di Gedung Rektorat Ruang Senat ITS, Surabaya.

"Program Tol Laut untuk angkutan barang di laut telah dapat menurunkan harga kebutuhan pokok di Indonesia bagian timur hingga 20 persen, namun akan terus kita perbaiki mengingat diakui masih ada kekurangan," kata Budi Karya dalam keterangannya, Minggu (12/11/2017).

Adapun implementasi dari kerja sama itu adalah diharapkan mampu mengatasi aspek teknis, teknologi, dan lainnya dalam upaya kelancaran angkutan barang, untuk mengurangi disparitas harga di kawasan Timur.

Selain itu, disampaikan simpul pelabuhan angkutan barang menuju kawasan timur lebih banyak di Surabaya, dari 13 lintasan angkutan barang di laut, 11 lintasan melalui Pelabuhan Tg Perak Surabaya, dan hanya dua lintasan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Pada kesempatan yang sama, Joni Hermana, Rektor ITS mengatakan bahwa saat ini, ITS dituntut sebagai agen perubahan untuk senantiasa mengembangkan dan menciptakan inovasi dan kreativitas dalam mendorong aspek kebijakan maritim dan perkapalan sebagai sumbangsih dan partisipasi pembangunan nasional.

"Penandatanganan nota kesepahaman dengan Kemenhub, memotivasi kami untuk terus meningkatkan penemuan-penemuan yang nantinya dapat dikerjasamakan dengan Kementerian Perhubungan yang lebih teknis, bermanfaat bagi masyarakat sebagai wujud nyata ITS yang hari ini berulang tahun ke-57," papar Joni.

Dalam acara tersebut Wakil Rektor 4 Bidang Inovasi, Kerjasama, Kealumnian dan Hubungan Internasional Ketut Buda Artana memaparkan beberapa teknologi inovasi ITS yang ditawarkan potensi kerja sama dengan Kementerian Perhubungan.

Potensi kerja sama tersebut antara lain moda transportasi darat, seperti scooter electric, multi purpose car dan sistem monitoring ketinggian kendaraan angkut pada jembatan timbang.

Untuk moda transportasi Laut ada standar perhitungan konsesi pelabuhan, freight calculator, pengembangan floating infrastruktur, kapal 3 in 1, kapal ternak dan peti kemas lipat, dan aplikasi keselamatan kapal dan bangunan laut, sedangkan moda transportasi perkeretapian program National Ship Design and Engineering Center-ITS (NASDEC), eksterior dan interior design untuk airport railink service Bandara Soekarno-Hatta, monorail dan tramway for Surabaya Metropolitan, locomotive CC300 dan simulasi penjadwalan MRT, trem dan double track. (Yas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya