Liputan6.com, Jakarta - Memasuki pertengahan Desember, harga beberapa kebutuhan pokok di pasar tradisional seperti cabai merah keriting masih berada di kisaran Rp 40 ribu per kg. Sedangkan harga cabai rawit merah sedikit naik.
Yuni (47), pedagang di Pasar Palmerah mengatakan, harga cabai keriting merah masih bertahan di angka Rp 40 ribu per kilogram (kg) sejak awal bulan.
Sementara itu, harga cabai rawit merah naik Rp 5.000 dari Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg. Kenaikan harga cabai tersebut lantaran harganya sudah cukup tinggi di pasar induk Kramat Jati. Yuni pun mengeluhkan perihal peningkatan drastis harga cabai merah keriting, yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Dulu sempat saya jual hanya Rp 25 ribu per kilonya. Tapi karena ada kenaikan harga di pasar induk (Kramat Jati), ya saya tinggiin jadi Rp 40 ribu," ujar dia. kepada Liputan6.com, Rabu (13/12/2017).
Kenaikan harga juga dialami bawang merah dan bawang putih dari Rp 28 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg. Meski harga cukup tinggi, Yuni menawarkan cabai rawit merah dan bawang dalam jumlah lebih sedikit dengan harga lebih murah. Dengan beli seperempat kilogram hanya rogoh kocek Rp 8.000.
Dikutip dari laman infopangan.jakarta.go.id, harga rata-rata komoditas di DKI Jakarta per 13 Desember 2017, harga bawang merah sebesar Rp 28.023 per kg, harga cabai merah keriting Ro 38.186 per kg, harga bawang putih Rp 27.209 per kg.
 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Kemendag Bakal Turunkan Satgas Pangan
Sebelumnya harga pangan merangkak naik menjelang hari raya keagamaan di sejumlah pasar tradisional di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kenaikan harga yang saat ini terjadi meliputi daging ayam ras dan telur ayam ras. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahya Widayanti menuturkan hal itu saat rapat koordinasi (Rakor) menjaga ketersediaan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru di Palangka Raya, Selasa 12 Desember 2017.
Ia mengakui, dari pantauan harga di Pasar Kahayan, Palangka Raya, pada Selasa pagi 12 Desember 2017, kenaikan harga ini terjadi pada harga ayam ras yang saat ini melonjak dari Rp 28 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 34 ribu per kg.
Selain itu, harga telur ayam ras yang mencapai Rp 1.800 per butir, menurut dia bila dikonversi jadi satu kilogram, harganya mencapai Rp 28 ribu per kg. Angka ini jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) telur yang hanya Rp 24 ribu per kg. Pemerintah, kata dia, memang tidak bisa memaksa pedagang harus ikuti HET yang ditentukan pemerintah.
"Tapi distributor jangan menjual berlebihan. Kita akan minta turunkan satgas pangan agar pedagang jujur menjual harga pangan," ujar dia.
Tjahya menambahkan, untuk harga beras medium di Palangka Raya, harganya normal dan jauh dari harga yang sudah ditentukan pemerintah. HET beras medium di Kalteng harganya Rp 9.950 per kg, tapi saat ini di pasaran harga Rp 8.000 per kg.
Ia menuturkan, pihak Kementerian Perdagangan secara masif akan terus melakukan operasi pasar beras medium supaya masyarakat yang merayakan Natal tidak kesulitan dapat beras yang harganya terjangkau.
"Jangan sampai saudara kita yang hendak merayakan Natal harus berpikir memasak apa karena harga-harga tinggi," ujar dia.
Advertisement