Cegah Permainan Harga Pangan, Satgas Pangan Cs Berkoordinasi

Koordinasi ini sekaligus menjadi alarm, pesan kepada para pelaku usaha yang hendak berlaku curang agar tidak main-main menaikkan harga.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Des 2017, 20:24 WIB
Diterbitkan 11 Des 2017, 20:24 WIB
Harga pangan di Pasar Senen Jakarta Pusat terpantau naik Dua pekan menjelang puasa. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)
Harga pangan di Pasar Senen Jakarta Pusat terpantau naik Dua pekan menjelang puasa. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memperkuat koordinasi dengan Tim Satgas Pangan, serta sejumlah menteri kabinet kerja dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga pangan jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Momen itu rawan dimanfaatkan oknum-oknum tertentu dengan menaikan harga untuk memperoleh keuntungan yang tinggi.

Koordinasi ini dilakukan antara KPPU, Kepala Polri, Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Kapala Bulog, dan Perwakilan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Ya ini merupakan langkah antisipasi dan lanjutan dari kinerja Satgas Pangan sebelumnya pada saat puasa dan Idul Fitri untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan strategis menjelang Natal dan Tahun Baru," kata Tito dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (11/12/2017).

Lebih jauh Tito menjelaskan koordinasi ini sekaligus menjadi alarm, pesan kepada para pelaku usaha yang hendak berlaku curang agar tidak main-main menaikkan harga dalam momen jelang Natal dan Tahun Baru. Persiapan langkah antisipasi lonjakan harga dan kelangkaan stok pangan strategis telah dilakukan Polri sejak satu bulan lalu.

KPPU juga berperan aktif dalam upaya tersebut bersama dengan instansi lainnya. Langkah-langkah yang telah dilakukan KPPU antara lain:

1. Memetakan pola produksi dan distribusi komoditas pangan strategis yang terdiri dari 11 komoditas, yaitu beras, minyak goreng, gula pasir putih, bawang merah, bawang putih, kedelai, jagung, daging Sapi, cabai rawit merah, terigu, dan ayam potong.

2. memetakan potensi terjadinya pelanggaran dalam rantai distribusi, yaitu potensi penimbunan dan potensi praktik monopoli dan kartel (persekongkolan untuk mengatur harga serta pasokan ke pasar).

3. memetakan pelaku usaha utama di setiap komoditas pangan strategis.

Jaga Stabilitas

Ketua KPPU Syarkawi Rauf menjelaskan koordinasi antar Kementerian/Lembaga perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan jelang Natal dan Tahun Baru ini yang telah berjalan satu bulan terakhir.

"Kami telah melakukan pemantauan dan pemetaan jalur distribusi dan produksi bahan pangan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemetaan pelaku usaha dan pola-pola perilakunya," ujar Syarkawi.

Dari hasil koordinasi, sambung dia, stok bahan pangan masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru 2018, baik komoditas pangan yang dihasilkan sendiri di dalam negeri maupun yang impor, seperti kedelai, daging sapi dan gula putih.

"Untuk memastikan stabilitas harga di pasar, Satgas Pangan akan ikut memantau pelaksanaan operasi pasar sehingga pasokan dan harga Komoditas pokok tetap stabil.

Satgas Pangan diminta melakukan pendekatan halus kepada para pelaku usaha," jelasnya.

"Jika kemudian terjadi kenaikan harga, agar diteliti penyebabnya dan bila ditemukan adanya pelanggaran agar segera dilakukan tindakan penanganan yang tidak overreactive agar situasi tetap kondusif," dia menambahkan.

KPPU berharap pedagang dan pelaku usaha di bidang pangan dapat bekerja sama untuk terlibat secara proaktif dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga.

"Para pedagang dan pelaku usaha di bidang pangan ini bisa terlibat secara aktif bekerja sama untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan strategis Untuk kepentingan bersama," tutup Syarkawi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya