Pesan Sri Mulyani kepada CPNS Baru Kemenkeu 2017

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyambut pegawai baru Kementerian Keuangan pada 20 Desember 2017.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Des 2017, 20:30 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 20:30 WIB
BI Resmi Luncurkan Gerbang Pembayaran Nasional
Menkeu Sri Mulyani memberi sambutan dalam acara launching Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Gedung BI, Jakarta, Senin (4/12). Bank Indonesia (BI) meresmikan GPN sebagai sistem pembayaran yang terintegrasi di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyambut pegawai baru Kementerian Keuangan pada acara kegiatan orientasi 6.678 Pegawai Baru Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2017.

Pegawai baru CPNS 2017 itu terdiri dari 1.140 pegawai rekrutmen umum dan 4.838 pegawai lulusan PKN STAN di gedung Sentul International Convention Center, Jawa Barat.

Dalam akun instagram yaitu @smindrawati, Sri Mulyani menanyakan apa artinya menjadi pegawai Kementerian Keuangan? Ia menuturkan, sebagai institusi yang diberikan mandat oleh Undang-Undang (UU) untuk mengelola keuangan negara, Kemenkeu adalah salah satu bagian dari perangkat negara Indonesia yang digunakan untuk mencapai tujuan bernegara.

Ia melanjutkan, tujuan mulia bernegara para pendiri bangsa kita adalah menjadikan Indonesia sebagai negara yang merdeka, bermartabat, adil makmur dan berkeadilan.

"Anda semua masuk sebagai pegawai Kemenkeu harus mempunya nilai-nilai yang sama dan harus terus diasah sepanjang masa bekerja. Nilai-nilai tersebut adalah integritas, profesional, sinergi, pelayanan dan kesempurnaan," tulis dia.

Sri Mulyani menambahkan, dari awal masuk para pegawai baru CPNS Kemenkeu semua adalah satu keluarga Kementerian Keuangan. "Anda semua satu keluarga, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Indonesia terlalu penting untuk dipecah belah dengan pikiran yang berkotak-kotak. Republik ini membutuhkan persatuan," tegas dia.

Sri Mulyani menuturkan, para pegawai baru CPNS Kemenkeu 2017 termasuk generasi milenial. Ini artinya generasi yang creative, confidence, dan connected. Sri Mulyani mengingatkan agar menggunakan kemampuan itu untuk memberikan yang terbaik dalam tugas.

"Gunakan teknologi dan media sosial untuk hal yang bermanfaat bagi Indonesia. Berikanlah suara yang positif dan baik, termasuk menjaga martabat institusi. Jangan pernah mengalah dan menyerah terhadap orang-orang yang hendak merusak Republik Indonesia," jelas dia.

Sri Mulyani menambahkan, agar jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Mencintai Indonesia berarti melakukan pekerjaan dengan baik dan memberikan bakti yang terbaik. Selamat datang di Kementerian Keuangan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Sri Mulyani: Penerimaan Negara Capai Rp 1.494 Triliun

(Foto: Liputan6.com/Fiki A)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengumumkan, realisasi pendapatan negara hingga 15 Desember ini mencapai Rp 1.496,9 triliun atau 86,2 persen dari outlook di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN-P) 2017. Defisit anggaran 2,62 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Pendapatan negara yang sudah terkumpul Rp 1.496,9 triliun sampai dengan 15 Desember 2017," kata dia saat konferensi pres di kantornya, Rabu 20 Desember 2017.

Realisasi tersebut sebesar 86,2 persen dari outlook tahun ini yang sebesar Rp 1.736,1 triliun. Pendapatan dalam negeri mencapai Rp 1.492,5 triliun atau 86,1 persen dari outlook Rp 1.733 triliun.

Sementara penerimaan perpajakan (pajak dan bea cukai) terkumpul sebesar Rp 1.211,5 triliun atau 82,3 persen dari outlook Rp 1.472,7 triliun.

"Kalau dibanding tax amnesty di Desember tahun lalu yang dapat penerimaan lebih dari Rp 100 triliun, penerimaan perpajakan ini masih cukup sehat," ujar Sri Mulyani.

Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang sudah terkumpul sampai periode tersebut sebesar 108 persen menjadi Rp 281 triliun. Realisasinya melampaui outlook hingga akhir tahun yang sebesar Rp 280,2 triliun. Penerimaan hibah dari Rp 3,1 triliun menjadi Rp 4,4 triliun atau 140,7 persen.

"Realisasi PNBP sudah melampaui target karena faktor harga minyak (ICP) sebesar US$ 50,3 per barel, melebihi asumsi US$ 48 per barel. Penerimaan hibah pun melampaui target," Sri Mulyani menerangkan.

Penyerapan belanja negara sampai dengan 15 Desember ini, menurut Sri Mulyani, sebesar Rp 1.849,5 triliun atau 88,1 persen dari outlook 2017 Rp 2.098,9 triliun.

Terdiri dari realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.132,3 triliun atau 84,3 persen dari outlook Rp 1.343,1 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 717,3 triliun atau 94,9 persen dari outlook Rp 755,9 triliun.

Capaian belanja pemerintah pusat di periode tersebut, rinciannya, belanja kementerian/lembaga 86,4 persen menjadi Rp 664,9 triliun dari outlook Rp 769,2 triliun serta belanja non kementerian/lembaga sudah terserap Rp 467,3 triliun atau 81,4 persen dari outlook Rp 573,9 triliun.

Sementara transfer ke daerah dan dana desa, terdiri dari transfer ke daerah yang realisasinya 94,2 persen menjadi Rp 657,5 triliun dari Rp 697,7 triliun, dan dana desa yang mencapai Rp 59,8 triliun atau 102,7 persen dari outlook Rp 58,2 triliun.

"Kementerian/lembaga akan membelanjakan lebih banyak dalam 10 hari ke depan. Realisasi biasanya di tahun-tahun sebelumnya 95 persen. Jadi belanja negara akan banyak tersedot di bulan ini," jelas Sri Mulyani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya