Mau Cepat Dapat Kerja? Buruan Ubah 4 Kebiasaan Buruk Ini

Sudah melakukan berbagai cara dan berusaha keras namun tak kunjung dapat kerja? Jangan langsung menyerah, ini waktunya Anda atur strategi.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 11 Feb 2018, 20:24 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2018, 20:24 WIB
Ilustrasi interview kerja
Ilustrasi interview kerja

Liputan6.com, Jakarta- Angka pengangguran tiap tahunnya selalu meningkat. Ini tentu membuat pencarian kerja pun menjadi semakin sulit mengingat para pesaing yang cukup banyak.

Sudah melakukan berbagai cara dan berusaha keras namun tak kunjung dapat kerja? Jangan langsung menyerah begitu saja, ini waktunya Anda atur strategi baru. Jangan sampai membuat kesalahan umum yang sama dengan para pencari kerja lainnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Business Insider, Minggu (11/2/2018), Robert Hohman, CEO Glassdoor, menyoroti empat kesalahan yang sering dilakukan para pencari kerja. Kira-kira apa saja ya?

Berikut adalah beberapa kesalahan yang paling umum dilakukan para pencari kerja dan sebenarnya dapat diperbaiki:

1. Melamar Pekerjaan di Banyak Tempat

Begitu Anda mulai mencari pekerjaan, masuk akal jika ingin mengajukan lamaran ke banyak perusahaan. Namun Hohman tidak sepakat dengan hal itu karena melamar ke banyak perusahaan justru bisa menimbulkan masalah.

Strategi pencarian kerja dengan cara "lamar dan doa" jarang menghasilkan hasil yang ideal. Menurutnya, ini merupakan salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan para pencari kerja.

"Ini benar-benar tidak membantu siapa pun," kata Hohman, "Ini tentu saja tidak membantu pengusaha, yang mendapatkan banyak aplikasi yang seringkali tidak relevan dengan mereka. Tapi itu tidak bagus untuk Anda, karena butuh banyak waktu untuk mengisi semua aplikasi itu."

Ada baiknya bagi Anda yang saat ini sedang mencari kerja, coba melaksanakan pendekatan yang lebih teliti dengan sedikit perusahaan. Hal ini dapat lebih cenderung menghasilkan respons.

2. Tidak Mengetahui Budaya Perusahaan

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Anda perlu memastikan bahwa Anda telah mengetahui dan mengenal baik calon perusahaan. Itu berarti Anda perlu menggali umpan balik karyawan pada situs pekerjaan dan media sosial.

"Dengarkan suara karyawan yang sedang bekerja di sana. Biarkan mereka memberitahu Anda tentang apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan," ujar Hohman.

3. Gagal Wawancara Kerja karena Kurang Data Gaji

Anda dapat menunjukkan sikap positif pada saat wawancara kerja, seperti memberi jawaban yang bagus dan menunjukkan resume Anda yang menganggumkan.

Meski begitu, Anda tetap harus hati-hati, karena ada satu hal penting yang sering kali terabaikan oleh para pencari kerja yaitu tidak memiliki data yang lengkap untuk menegosiasikan gaji yang t.

Sebagai seseorang yang telah menegosiasikan ribuan paket gaji dengan kandidat, Hohman mengatakan bahwa kandidat yang dipersenjatai dengan data dapat melakukan yang terbaik.

"Mereka memiliki rasa yang baik tentang gaji mereka untuk peran tersebut dan mereka memiliki argumen berbasis data mengapa mereka layak dibayar dalam jumlah tertentu," katanya.

4. Tidak Mempersiapkan Diri Terbaik untuk Wawancara

Masyarakat di 3 Negara Ini Suka Melakukan Book Sharing
Intip tiga negara di Eropa yang masyarakatnya rajin melakukan book sharing atau berbagi buku bacaan.

Hohman mengatakan pasar kerja saat ini sangatlah kompetitif. Namun dengan mempersiapkan lebih teliti untuk sebuah wawancara, Anda dapat menunjukkan minat yang lebih besar dan berbicara lebih banyak mengenai keahlian Anda yang relevan untuk mengesankan calon atasan Anda.

Situsnya sendiri adalah satu sumber yang tersedia. "Glassdoor memiliki semua jenis informasi tentang bagaimana rasanya melakukan wawancara di perusahaan...jika Anda pernah melihat pertanyaan sebelumnya, dan berpikir sedikit tentang pertanyaan itu, Anda akan tampil jauh lebih baik," katanya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya