Pemerintah Kembangkan Konsep Aero City di Kota Banjarbaru

Pemerintah mengembangkan Kota Banjarbaru dengan konsep aero city yang diintegrasikan dengan bandara yaitu Bandara Syamsudin Noor.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Feb 2018, 11:24 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2018, 11:24 WIB
Tengok Keunikan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin
Peletakan batu pertama (groundbreaking) bandara ini diresmikan langsung Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, pada Senin (18/5/2015).

Liputan6.com, Jakarta - Pengembangan Kota Banjarbaru dan Bandara Syamsudin Noor di Kalimantan Selatan sebagai bagian Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin-Banjarbaru-Banjar-Barito Kuala-Tanah Laut (Banjarbakul) terus menjadi perhatian pemerintah.

Seperti yang tertera dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), wilayah tersebut ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN). Kota Banjarbaru akan dikembangkan sebagai aero city yang diintegrasikan dengan keberadaan bandar udara.

Hal itu juga dimaksudkan untuk mendorong Bandara Syamsudin Noor mencapai target 20 juta penumpang per tahun. Direktur Penataan Kawasan Kementerian ATR/BPN Agus Sutanto menyebutkan, pembangunan aero city dapat dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat.

"Pemerintah daerah diharapkan dapat berperan penuh dalam pengembangan Kawasan Aero City Syamsuddin Noor, mengendalikan dan memegang penuh kendali dalam pengaturan pembangunan di kawasan tersebut," ujar dia di Banjarbaru, seperti dikutip Kamis (22/2/2018).

Tantangan yang umum dihadapi dalam pengembangan kota baru adalah aspek pertanahan. Agus mengatakan, pengembang swasta hampir selalu berhasil dalam mengembangkan kawasan baru karena memiliki kemampuan dalam mengakuisisi dan mengonsolidasi tanah.

Sementara itu, pemerintah setempat menilai, keberadaan kawasan aero city Syamsuddin Noor diharapkan dapat meningkatkan daya saing wilayah, mendukung pengembangan Meeting, Incentive, Conference and Exhibtion (MICE) di Kalimantan Selatan, serta menarik minat investor dan penyediaan lapangan kerja.

"Kami inginkan bandara ini memiliki nilai ungkit sebagai pembangkit dengan kawasan sekitarnya," ucap Wali Kota Banjarbaru, Nadjami Adhani.

 


Menhub Minta Pembangunan Bandara Syamsudin Noor Dipercepat

Menhub dan Mendagri Gelar Rakor Angkutan Lebaran
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memimpin rapat koordinasi di Kemenhub, Jakarta, Selasa (30/1). Rapat membahas Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2018. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar pengembangan Bandar Udara (Bandara) Syamsudin Noor di Banjarmasin diselesaikan lebih cepat. Budi Karya menargetkan bandara tersebut selesai ‎pada pertengahan 2018.

Budi juga mengingatkan kepada pimpinan proyek dan jajaran Angkasa Pura I untuk merangkul semua pihak, termasuk masyarakat agar pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor berjalan lancar dan tidak ada gangguan yang berarti.

"Dulu saya mendapat laporan kalau pengembangan Bandara ini agak lambat. Namun, tadi dipaparkan bahwa progresnya sudah bagus dan saya minta agar pembangunannya bisa selesai pertengahan tahun 2018," kata Budi, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu, 15 Juli 2017.

Proyek pengembangan bandara ini menggunakan dana non-Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), yang bersumber dari investasi Angkasa Pura I. Budi memastikan pembangunan bandara ini sangat penting karena pertumbuhan penumpang di Banjarmasin cukup tinggi, sehingga memerlukan terminal dan apron yang dapat menampung pertumbuhan tersebut.

Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Taochid Purnomo Hadi mengatakan, pembangunan bandara ini menelan biaya investasi Rp 2,31 triliun. Pengembangan bandara ini dimulai 2016 dan direncanakan selesai pada 2018 dengan target operasi pada 2019.

Menurut Taochid, pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin merupakan proyek strategis nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 58 tahun 2017. Pengembangan terdiri dari dua paket pekerjaan. Tahap pertama, yakni pengembangan terminal dan fasilitas penunjang serta tahap kedua meliputi infrastruktur, bangunan penunjang, dan perluasan apron.

Untuk terminal yang sudah aktif beroperasi seluas 9.043 m2, akan diubah fungsinya menjadi terminal kargo. Pada tahap pertama akan dibangun terminal seluas 65.284 m2 dengan daya tampung 6 juta penumpang per tahun. Kemudian pada tahap kedua akan dibangun terminal penumpang seluas 108.134 m2 dengan daya tampung 10 juta penumpang per tahun.

Untuk apron yang ada saat ini seluas 80.412 m2 dan mampu menampung 8 pesawat B737/A320, akan dikembangkan lagi seluas 129.812 m2 dengan kapasitas 2 pesawat B747, 2 pesawat B767, 12 pesawat B737, dan 2 pesawat ATR.

Menanggapi permintaan Menhub, Taochid mengatakan bahwa pembangunan Bandara Syamsudin Noor ditargetkan selesai pada bulan September 2018. "Target pembangunan sampai dengan awal Juli 2017 adalah 1,091 persen, namun realisasi mencapai 1,256 persen, sehingga pihaknya merasa optimistis pembangunan bisa selesai September 2018," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya