Kenaikan Harga BBM Nonsubsidi Bisa Picu Inflasi

Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, harga BBM nonsubsidi meski berdampak ke inflasi namun tidak signifikan.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Feb 2018, 20:27 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2018, 20:27 WIB
Kenaikan Harga Minyak Dunia Berpotensi Picu Inflasi
Pengendara antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Jumat (2/2). Kenaikan harga minyak dunia bisa turut berdampak kepada angka inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Kenaikan tersebut salah satunya disebabkan oleh peningkatan harga minyak dunia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kenaikan harga BBM akibat lonjakan harga minyak bisa saja berdampak pada inflasi.

"Ya kalau harga minyak, ya adalah tergantung. Kalau kita tidak punya dasar revitalitas," ujar dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Namun hal ini bergantung dari kemampuan dalam negeri untuk menjaga kestabilan harga BBM di tengah lonjakan harga minyak.‎ Menurut dia, dampak dari kenaikan harga BBM nonsubsidi tidak akan signifikan terhadap inflasi nasional.

"Ini ya pengaruhnya enggak banyak," ujar dia.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga jual beberapa produk bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan lain sebagainya.

Untuk wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax kini dijual Rp 8.900 per liter atau naik dari harga pada 20 Januari 2018, yaitu Rp 8.600 per liter. Tak hanya itu, Pertamax Turbo juga naik dari sebelumnya Rp 9.600 per liter menjadi Rp 10.100 per liter.

Selain itu, kenaikan juga terjadi di produk Dexlite yang sebelumnya Rp 7.500 per liter menjadi Rp 8.100 per liter. Sedangkan untuk Pertamina Dex dari sebelumnya Rp 9.250 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

"Memang benar, dan daftar harganya resmi sudah kita upload di website Pertamina," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito kepada Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Selanjutnya

Kenaikan Harga Minyak Dunia Berpotensi Picu Inflasi
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Jumat (2/2). Namun demikian. kenaikan inflasi masih terhitung kecil jika minyak dunia tidak mengalami lonjakan harga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tak hanya di Jakarta, di provinsi lain harga BBM nonsubsidi juga mengalami kenaikan. Seperti di DI Yogyakarta, harga Pertamax yang sebelumnya Rp 8.600 per liter menjadi Rp 8.900 per liter. Untuk Pertamax Turbo dari sebelumnya Rp 9.650 per liter menjadi Rp 10.150 per liter.

Sedangkan untuk jenis Solar, Pertamina di DIY menjual Dexlite seharga Rp 8.100 per liter dari sebelumnya Rp 7.500 per liter. Sedangkan untuk Pertamina Dex dibanderol seharga Rp 10.100 per liter dari sebelumnya Rp 9.350 per liter.

Contoh lain, untuk di Jawa Timur, Pertamax sebelumnya di harga Rp 8.600 per liter kini menjadi Rp 8.900 per liter. Untuk Pertamax Turbo kini dijual Rp 10.150 per liter dari sebelumnya Rp 9.650 per liter.

Begitu juga untuk jenis Dexlite, kini dijual dengan harga Rp 8.100 per liter dari sebelumnya Rp 7.500 per liter. Sedangkan untuk jenis Pertamina Dex mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 9.350 per liter menjadi Rp 9.600 per liter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya