Tahun Depan, Bayar Tol Tak Perlu Lagi Buka Jendela Mobil

Sistem pembayaran tol tanpa berhenti akan diterapkan di Indonesia pada kuartal I-2019

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Mei 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 11:00 WIB
Tol Tak Layani Pembayaran Tunai
Pengendara melakukan transaksi menggunakan kartu e-Toll di gerbang tol Semanggi 2, Jakarta, Selasa (31/10). Penerapan transaksi nontunai atau penggunaan uang elektronik di gerbang tol mulai dilaksanakan secara penuh hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) bersama bank nasional lain telah meluncurkan kartu debit Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Keberadaan GPN diharapkan bisa jadi terobosan sistem pembayaran yang terintegrasi. Salah satunya adalah kegiatan transaksi di dalam tol.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengutarakan, kartu debit GPN diharapkan akan mempermudah penerapan sistem pembayaran tol tanpa berhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Dengan sistem ini, pengguna jalan tol tidak lagi berhenti di gerbang tol untuk menyentuhkan kartu tol pada mesin transaksi.

Herry mengatakan, semula MLFF atau bayar tol tanpa berhenti ditargetkan bisa diterapkan pada akhir 2018. Namun, target kemudian direvisi baru bisa terlaksana pada kuartal I-2019, karena saat ini masih dilakukan persiapan lelang terhadap teknologi dan peralatan sistem tersebut.

"Ini lelang semua. Seperti teknologi yang dipilih, alat yang harus dibangun, termasuk bagaimana proses registrasi. Jadi, seperti telepon selular, semua yang mau menggunakan harus registrasi dulu," kata dia di Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Meski demikian, Herry memastikan, pemerintah akan menggunakan teknologi dengan biaya investasi yang efisien, sehingga masyarakat dapat mengaksesnya dengan harga terjangkau.

Untuk pembayaran tol, kata dia, berbagai negara menggunakan teknologi yang beragam dalam sistem pembayaran tol, seperti RFID (Radio Frequency Identification), DSRC (Dedicated Short Range Communication) dan GNSS (Global Navigation Satelite System).

"Semua teknologi tersebut andal, tapi mana yang paling handal dan harganya terjangkau. Mana yang bisa menjawab kebutuhan, MLFF (bayar tol tanpa berhenti) yang paling efisien. Yang kita utamakan adalah pengguna,” tukas Herry.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Nasib Uang Elektronik Saat Bayar Tol Tak Perlu Buka Jendela Mobil

Tol Tak Layani Pembayaran Tunai
Pengendara melakukan transaksi non tunai menggunakan kartu e-Toll di gerbang tol Semanggi 2, Jakarta, Selasa (31/10). Semua transaksi di jalan tol wajib menggunakan uang elektronik atau e-money per 31 Oktober 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah akan menerapkan sistem pembayaran Multi Lane Free Flow (MLFF) atau transaksi tanpa menghentikan kendaraan di jalan tol pada Desember 2018. Namun begitu, pemerintah juga akan menerapkan transaksi nontunai dengan uang elektronik di Oktober 2017.

Lantas, bagaimana nasib uang elektronik nantinya?

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Herry TZ menuturkan, arah sistem pembayaran tol nantinya menuju MLFF. Sistem transaksi dengan uang elektronik ialah bagian dari peta jalan (road map) menuju MLFF.

Menurut Herry, penggunaan uang elektronik untuk mendorong transaksi nontunai. Uang elektronik tidak akan mubazir kendati sistem pembayaran tol menjadi MLFF.

"Sudah bagian dari roadmap juga. Itulah kenapa semula pilihan, apakah kartunya satu atau semua bank. Atau kalau yang hari ini kita memilih reader-nya yang bisa membaca semua kartu. Jadi, kartu ini semua transaksi di kereta, Indomaret, dan lain-lain," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, pada 18 September 2017. 

Herry mengatakan, kondisi itu berbeda jika pemerintah menerapkan kartu khusus di jalan tol. Artinya, kartu itu tidak bisa digunakan untuk transaksi lain.

"Beda kalau kita bikin standar kartu di jalan tol jadi yang lain enggak bisa, kan, lain itu. Kalau ini enggak, kartu yang dipakai masyarakat itu bisa di jalan jalan tol," ujar dia.

Fasilitas pengisian saldo atau top up pun juga masih berfungsi meski nantinya sistem pembayaran tol menjadi MLFF. "Iya, kita cari juga kemudahan bagaimana top up itu bisa interbank. Ini semua sama sebetulnya yang ada di yang lain," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya