Jurus Menteri PUPR agar Arus Mudik Lebaran 2018 Lancar

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya melancarkan jalannya arus mudik Lebaran 2018.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Mei 2018, 20:10 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 20:10 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara Rumah Untuk Rakyat di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (28/9/2017). (LIputan6.com/Fatkhur Rozaq)
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara Rumah Untuk Rakyat di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (28/9/2017). (LIputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya melancarkan jalannya arus mudik Lebaran 2018.

Salah satu dengan menggandeng beberapa pihak untuk diajak bekerjasama, mulai dari Kementerian Perhubungan, Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) hingga BMKG.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyampaikan, pihaknya menunjuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai komandan mudik. Sementara untuk pengaturan lapangan, kepercayaan ditaruh kepada Kakorlantas Royke Lumowa.

"Komandan mudiknya adalah Menteri Perhubungan, sementara untuk yang di lapangan saya memberikan kewenangan penuh kepada Kakorlantas. Ketika buka tutup tol dijalankan, pengaturan itu didelegasikan ke Kakorlantas, ternyata lancar," tutur dia di Auditorium Lemdiklat Polri, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Selain itu, dia menyebutkan, tim tanggap bencana Sapta Taruna telah dipersiapkan di beberapa jalur mudik yang terbilang rawan longsor dan kecelakaan.

Selebihnya, ia menambahkan, pemerintah pun telah berkoordinasi dengan beberapa pihak lainnya, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk menghadapi kemungkinan cuaca buruk sampai terjadinya bencana alam.

Untuk memantapkan kelancaran arus mudik Lebaran 2018 nanti, Basuki mengutarakan, dirinya beserta Kementerian Perhubungan akan coba mengecek kembali kesiapan jalur pada pekan pertama bulan Ramadan nanti.

"Pada minggu pertama bulan puasa, kami (Kementerian PUPR) bareng Kementerian Perhubungan akan melakukan cek terakhir kesiapan arus mudik. Sehingga masih ada waktu sekitar 2 minggu untuk memenuhi kelengkapan yang diperlukan," ujar dia.

 

Menteri PUPR: Kesiapan Infrastruktur Mudik Lebih Baik Tahun Ini

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Ngawi-Kertosono (Ruas Ngawi-Wilangan) pada Kamis, (29/3/32018). (Dok Jasa Marga)
Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Ngawi-Kertosono (Ruas Ngawi-Wilangan) pada Kamis, (29/3/32018). (Dok Jasa Marga)

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai kesiapan Mudik Lebaran 2018 di ruas tol sampai jalan nasional di Jawa lebih baik dari tahun lalu.

Ini seperti pada persiapan kondisi jalan di jalur pantai selatan (Pansela) Banten-Yogyakarta. Meski, masih ada sejumlah perbaikan seperti pelebaran jalan di kawasan Kebumen.

"Kesiapan jalan lebih bagus daripada 2017. Di Pansela sudah bagus, dari Banten sampai Yogya, cuma di Kebumen yang belum dilebarkan. Yogyakarta sampai Ponorogo, saya kemarin lewat, sudah besar jalannya," ujar dia di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Jumat 4 Mei 2018.

Untuk jalan pantai Utara (Pantura) Jawa, dia juga memastikan kondisinya sudah baik. Terkecuali di Jembatan Cincin Lima yang saat ini sudah masih dalam proses pengerjaan. Targetnya, H-10 jembatan itu telah bisa beroperasi.Sementara terkait kesiapan jalan tol menghadapi momem mudik Lebaran, dikatakan olehnya, ada beberapa ruas tol baru yang nantinya sudah bisa beroperasi fungsional. Seperti Tol Solo-Ngawi, Wilangan-Kertosono dan Salatiga-Solo.

"Dari Serang ke Surabaya, sudah bisa tol to tol," tegas dia.

Dengan adanya penambahan ruas jalan tol dan preservasi jalan nasional, ia menegaskan, para pemudik memiliki banyak alternatif rute sehingga tidak bergantung pada jalan tol.

"Kondisi jalan untuk mudik Lebaran 2018 ini lebih mantap dari tahun sebelumnya, sudah ada jalan darurat juga," ungkap dia.

Menteri Basuki mengaku, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan berbagai skenario lain untuk menjaga kelancaran arus mudik. Salah satunya dengan menghentikan operasional alat berat konstruksi pembangunan jalan untuk sementara waktu.

"Alat berat juga dibersihkan, untuk memberikan ruang jalan untuk pemudik. Paling lambat untuk yang di Cikampek itu H-10 Lebaran," ujar dia.

Di berbagai jalur mudik yang potensi macetnya besar pun, akan disediakan berbagai sarana demi menunjang kebutuhan para pemudik, seperti mobile toilet dan tambahan rest area."Ada tambahan rest area per 10-20 km. Selain itu, ada juga parking bay yang operasional untuk memberi kesempatan pemudik beristirahat," pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya