Tol Malang-Pandaan Siap Beroperasi pada Mudik Lebaran 2018

Ruas tol Malang-Pandaan direncanakan siap dijadikan jalur mudik fungsional pada H-10 Lebaran.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Jun 2018, 19:32 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2018, 19:32 WIB
(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Jalan Tol Malang-Pandaan (Foto: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, pembangunan jalan tol Malang-Pandaan sepanjang 38 kilometer (km) terus bergerak maju. Sebagian ruas tol akan difungsikan untuk melayani masyarakat, khususnya  pemudik pada Lebaran  2018.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono‎ mengatakan, ruas tol Malang-Pandaan direncanakan siap dijadikan jalur mudik fungsional pada H-10 Lebaran. Hal ini ditandai dengan penghentian pekerjaan konstruksi.

Sementara puncak kepadatan lalu lintas diperkirakan pada H+1 sampai H+5 Lebaran, karena Kota Malang dan Kota Batu merupakan destinasi wisata yang selalu ramai pada musim liburan. 

"Tol Malang-Pandaan yang fungsional adalah ruas Pandaan-Sukorejo sepanjang 5 km dengan jalan beton (rigid pavement) yang merupakan bagian dari Seksi 1 Pandaan-Purwodadi  dengan panjang total 15 km. Kemudian Seksi 3 Lawang-Singosari sepanjang 7 km yang dilengkapi akses keluar  sepanjang 4 km menuju Karanglo dengan kondisi rigid sepanjang 5 km dan sisanya 6 km berupa lapisan lean concrete,” kata Basuki, Jumat (1/6/2018).

Tiga seksi lainnya yakni seksi 2 Purwodadi-Lawang sepanjang 8 km, Seksi 4 Singosari-Pakis sepanjang 4 km, dan Seksi 5 Pakis-Malang sepanjang 4 km belum bisa dilalui Lebaran 2018. Kemajuan konstruksi secara keseluruhan saat ini sudah mendekati 54 persen dan kemajuan pengadaan lahan 84 persen. 

"Lahan yang belum dibebaskan sebagian besar berada di Seksi 4 dan 5 yang melewati kawasan perkotaan Malang yang padat penduduk," ujar dia.

Pembangunan Tol Pandaan-Malang dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Pandaan-Malang dengan investasi sebesar Rp 5,9 triliun.  Adapun nilai konstruksi sebesar Rp 3,7 triliun dikerjakan oleh PT PP. 

"Pada September 2019, Seksi 1, 2 & 3 akan selesai dan siap diresmikan. Untuk Seksi 4 & 5 ditargetkan pada 2019 rampung," ujar Basuki. 

 

 

Jalan Tol Solo-Ngawi Siap Beroperasi pada Mudik Lebaran 2018

(Foto: Liputan6.com/Ilyas I)
Gerbang tol colomadu (Foto:Liputan6.com/Ilyas I)

Sebelumnya, Jalan Tol Solo-Ngawi (segmen Kartasura-Sragen) laik operasi dan dapat dioperasikan sebagai jalan tol. Hal itu berdasarkan surat Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor JL.10-10-Db/589 pada 28 Mei 2018.

Meski begitu, PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang membangun jalan tol sepanjang 90,25 Km tersebut harus melakukan sosialisasi terkait keberadaan jalan tol sebelum dilakukan penetapan tarif oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perubahan Rakyat (PUPR).

"Rencananya, jalan tol yang tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut akan dioperasikan fungsional menjelang pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2018,” kata Direktur Utama JSN David Wijayatno di Solo, Jumat 1 Juni 2018.

"Hal ini bisa menjadi salah satu upaya sosialisasi yang dilakukan oleh PT JSN," tambah David.

Dukungan infrastruktur Jalan Tol Solo-Ngawi menjadi salah satu upaya dalam memecahkan masalah transportasi darat dan konektivitas baru yang dapat berdampak positif bagi ekonomi kawasan secara umum.

Jalan Tol Solo-Ngawi ini dilengkapi dengan lima Gerbang Tol (GT), yakni GT Kartasura (Ngasem), GT Solo (Klodran), GT Karanganyar (Kebakkramat), GT Sragen (Pungkruk), dan GT Ngawi (Kota Ngawi). Untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses jalan tol, PT SNJ juga mempersiapkan simpang susun di GT Bandara Adi Soemarmo Boyolali, GTl Purwodadi, dan GT Sragen Timur.

"Sertifikat laik operasi sudah ada, tinggal menunggu Keputusan Menteri PUPR, kemudian baru bisa operasi. Kemudian akan ditetapkan tarifnya," tutur David. (Yas)

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya