Tiga BUJT Dapat Pinjaman Dana Talangan Pembebasan Lahan Rp 7,16 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memberikan pinjaman dana talangan tanah untuk tiga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

oleh Septian Deny diperbarui 31 Mei 2018, 18:01 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 18:01 WIB
Tol Becakayu
Hari pertama, Tol Becakayu masih lengang dari pengendara. (Liputan6.com/Moch Harun Syah)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memberikan pinjaman dana talangan tanah untuk tiga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yaitu PT Cimanggis Cibitung Tollways, PT Trans Jabar Tol dan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Nilai pinjaman untuk ketiga anak usaha PT Waskita Toll Road tersebut mencapai Rp 7,16 triliun.

Direktur Keuangan dan SDM PT Waskita Toll Road Ariandi Siregar mengatakan, dana talangan ini akan mempercepat pembebasan lahan proyek jalan tol yang tengah digarap oleh ketiga BUJT.

"Tujuan dana talangan ini sebagai wujud dari upaya mendukung percepatan pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia, khususnya jalan tol," ujar dia di Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Dia menjelaskan, dari total dana talangan tersebut, akan digunakan tiga ruas tol, yaitu ruas tol Cimanggis-Cibitung Rp 3,702 triliun, ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi sebesar Rp 2,078 triliun dan ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Rp 1,38 triliun.

Ariandi mencontohkan, saat ini kemajuan pembebasan lahan Cimanggis-Cibitung telah mencapai 47,72 persen. "Sehingga diharapkan dengan adanya ini dapat mempercepat pembebasan lahan," kata dia.

Dana talangan tanah tersebut merupakan pembiayaan yang diprioritaskan untuk pembebasan lahan tol. Nantinya proses penggantian dana tersebut akan ditanggung oleh APBN oleh pemerintah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

"Tenornya 2 tahun, jangka pendek. Ini semakin menarik karena mendapatkan jaminan dari pemerintah," ujar dia.

 

 

Waskita Dapat Utang Rp 1,5 Triliun buat Bangun Proyek Tol Cinere-Serpong

Waskita Karya
(Foto:BUMN)

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menandatangani perjanjian kredit sebesar Rp 1,5 triliun dengan tiga perbankan, yakni DBS Bank & PT Bank DBS Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan KEB Hana Bank. Pinjaman tersebut untuk mendanai pembangunan proyek jalan tol Cinere-Serpong. 

Direktur Keuangan dan Strategi Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan, kredit ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek jalan tol Cinere-Serpong. Proyek tersebut akan dipercepat penyelesaiannya dan ditargetkan selesai akhir 2018. Sementara tenor pinjaman tersebut 1,5 tahun.

“Dana ini (Rp 1,5 triliun) akan menjadi salah satu alternatif pendanaan untuk membangun ruas jalan tol Cinere-Serpong yang sedang dikerjakan Waskita,” jelas Haris dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (25/4/2018). 

Sebagai informasi proyek jalan tol Cinere-Serpong membentang sepanjang 10,14 kilometer (km). Proyek tersebut diperoleh Waskita Karya pada 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,39 triliun. Progres pengerjaannya sampai saat ini sudah mencapai 22,68 persen yang mencakup pekerjaan struktur, pekerjaan tanah, dan pekerjaan perkerasan. Sedangkan untuk progres pembebasan lahan sudah mencapai 60,9 persen. 

Asal tahu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini membukukan kenaikan laba bersih empat kali lipat pada kuartal I 2018 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Direktur Utama PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra mengungkapkan, dalam tiga bulan pertama 2018, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mampu membukukan laba bersih Rp 1,736 triliun.

"Sedangkan pada tiga bulan pertama 2017 tercatat Rp 426 miliar," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya