Liputan6.com, Jakarta - Harga emas menguat pada perdagangan Jumat karena kekhawatiran pelaku pasar jelang pertemuan G7 di akhir pekan ini. Namun penguatan harga emas tak tinggi karena pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Selain itu, ekspektasi bahwa Bank Sentral AS akan mengumumkan kenaikan suku bunga AS pada pekan depan juga menekan harga emas.
Suku bunga yang tinggi akan meningkatkan biaya investasi dalam aset yang tidak menghasilkan bunga salah satunya adalah emas.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip Reuters, Sabtu (9/6/2018), harga emas di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi USD 1.298,11 per ounce pada pukul 1.35 siang waktu London.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun 30 sen atau 0,02 persen ke level USD 1.302,70 per ounce.
Harga emas tidak banyak bergoyang sejak penutupan perdagangan pekan lalu. Jarak antara harga tertinggi dan terendah hanya di kisaran USD 13 per ounce. Jarak ini merupakan yang tersempit sejak 2007 lalu.
Untuk pekan ini, harga emas mengalami kenaikan mingguan 0,4 persen.
Pasar saham tertekan karena ekspektasi ketegangan perdagangan jelang pertemuan G7. Dolar AS melemah ke level terendah dalam tiga minggu karena kenaikan mata uang euro. Hal tersebut menjadi tenaga bagi emas.
Menjelang KTT G7 di Kanada, para pemimpin dari tujuh negara dengan ekonomi terbesar akan melakukan pertemuan untuk pertama kalinya sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan perang dagang dengan beberapa negara.
"G7 dan pertemuan Trump dengan Korea Utara akan membawa harga emas naik," jelas analis Key Metal Refining, Patrick Magilligan.
Perdagangan Kemarin
Pada perdagangan kemarin, harga emas juga merangkak naik karena pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Harga emas menguat terbatas lantaran pasar menunggu hasil pertemuan The Federal Reserve untuk menentukan kenaikan tingkat suku bunga acuan AS.
Pelemahan dolar AS akan mengangkat harga emas karena membuat harga logam tersebut lebih murah dan mendongkrak permintaan.
Namun demikian, investor berada dalam sikap melihat dan menunggu atau wait and see menjelang pertemuan The Fed pada 12-13 Juni 2018. Mereka mengharapkan tingkat kenaikan pada suku bunga acuan dan sinyal pada prospek kebijakan moneter AS.
Suku bunga AS yang lebih tinggi cenderung akan meningkatkan dolar AS dan imbal hasil obligasi, sehingga bisa mengurangi daya tarik non-imbal hasil emas batangan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement