Antisipasi Penumpukan, Pelabuhan Tanjung Perak Dapat Tambahan 5 Kapal

Kelima kapal cadangan dari Kementerian Perhubungan terdiri dari kapal latih, kapal patroli, dan kapal navigasi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Jun 2018, 04:30 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2018, 04:30 WIB
Puncak Arus Balik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya 25 Juli
Pelabuhan Tanjung Perak Surayaba. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk memaksimalkan angkutan Lebaran dengan moda transportasi kapal di Jawa Timur, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menambah 5 kapal cadangan untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat yang mudik menggunakan kapal.

"Saya berharap dengan adanya bantuan 5 kapal ini, masyarakat yang mudik menggunakan kapal akan meningkat. Maka dari itu kita perbanyak, kita bantu dari pusat," jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Minggu (10/6/2018).

Ia menjelaskan hal ini dilakukan karena pada tahun lalu kapal yang digunakan adalah kapal cargo. Harapannya tahun ini bisa lebih memberikan sarana kapal yang lebih baik bagi masyarakat.

"Kami berikan kapal cadangan yang merupakan kapal latih dari sekolah-sekolah yang dinaungi oleh Kementerian Perhubungan. Kapal tersebut juga akan ditempatkan secara khusus di berbagai lokasi," imbuh Budi.

Kelima kapal tersebut terdiri dari kapal latih, kapal patroli, dan kapal navigasi. Hal ini juga bertujuan untuk memantau dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Kami telah menyiapkan 5 kapal cadangan yang terdiri dari 2 kapal latih, 2 kapal patroli, dan 1 kapal navigasi. Kita siapkan untuk memantau dan membantu masyarakat berpindah dari satu tempat ke tempat lain," jelas dia.

Budi juga meminta kepada Dirjen Perhubungan Laut untuk secara intensif menyediakan sarana yang baik bagi masyarakat terutama pada kawasan Pulau Madura dan sekitarnya yang cakupannya cukup luas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Risiko Besar

Penyeberangan Ujung Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Penyeberangan Ujung Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (Foto: Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Mengenai kapal angkutan dari Jawa Timur, Surabaya menuju Masalembo, Budi mengakui memang memiliki resiko yang cukup besar. Namun harapannya tahun ini bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu.

"Mengenai kapal angkutan dari Jawa Timur, Surabaya ke Masalembo itu memang resiko. Tahun lalu cukup bermasalah, tahun ini kita ingin dan harus tidak ada masalah. Pesan saya untuk nakhoda harus tetap tertib jangan sampai melampaui batas kapasitas," ujar Budi.

Saat ini ada 100 kapal sudah standby di Pelabuhan Tanjung Perak dan 6 kapal yang sudah jalan melayani banyaknya jumlah pemudik dari Tanjung Perak.

Total pemudik yang menggunakan mudik gratis sebanyak 14 ribu. Pemudik yang berangkat dari Tanjung Perak sebanyak 8.400 orang dan sisanya berangkat dari Semarang.

Total seluruh pemudik yang dari dan ke Surabaya sebanyak 21 ribu dan sudah keluar Surabaya 4.800 pemudik. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya