Jembatan Maros-Bone Rampung September 2018

Jalan layang Maros-Bone juga merupakan akses menuju Taman Nasional Bantimurung.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Jul 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2018, 17:15 WIB
(Dok: Kementerian PUPR)
Jembatan Maros-Bone dibuka sementara untuk kelancaran mudik Lebaran 2018 (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Maros - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau jalan layang atau elevated road Segmen I yang menghubungkan Maros-Bone di Sulawesi Selatan sepanjang 2,8 kilometer (km). 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII (BBPJN) Makassar, Miftachul Munir menyampaikan, pembangunan jalan tersebut demi memangkas jalur logistik menuju Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone.

"Nantinya ini untuk kendaraan besar logistik. Kalau ditotal, jarak tempuh menuju Bone (dari Maros) yang tadinya sekitar 350 km, dengan ini jadi kurang lebih 166 km," ujar dia di Maros, Sulawesi Selatan, Senin (2/7/2018).

Dia menambahkan, Maros-Bone sebelumnya telah terhubung oleh jalan nasional yang telah dibangun sejak zaman penjajahan. Namun begitu, lantaran jalur lama yang secara kontur penuh tikungan tajam dan menanjak.

Dengan ada jalan layang ini akan dibuat lebih landai. Tidak hanya menjadi jalur logistik, ruas jalan ini juga merupakan akses menuju Taman Nasional Bantimurung.

Adapun proyek Elevated Road Segmen I Maros-Bone telah dikerjakan sejak akhir tahun 2015 melalui Kerjasama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya dan PT Hutama Karya, dengan biaya sebesar Rp 167,68 miliar.

Munir melanjutkan, ruas jalan tersebut telah dibuka secara fungsional sejak arus mudik Lebaran 2018. Konstruksinya pun sudah mendekati rampung, dan ditargetkan selesai September 2018.

"Progresnya saat ini sekitar 90 persen. Paket I direncanakan selesai September mendatang," ujar dia.

 

 

Saat Mudik Dibuka Sementara

Jembatan Timbang
Ilustrasi Foto Jembatan Timbang (iStockphoto)

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, secara umum kesiapan jalur mudik secara nasional pada 2018 ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Keseluruhan jalan nasional yang mantap sudah lebih dari 90 persen, baik itu jalan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," ungkap dia dalam sebuah keterangan tertulis, Minggu 10 Juni 2018.

Kementerian PUPR pun membuka sementara salah satu proyek jalan yakni jembatan layang yang menghubungkan Maros-Bone, yang ditujukan untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2018 di Sulawesi Selatan. 

Adapun pembukaan jembatan layang Maros-Bone dilakukan oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII (BBPJN) Makassar Miftahul Munir, Jumat 8 Juni 2018.  Dia menuturkan, meski masih dalam tahap konstruksi, namun kemajuan pengerjaan sudah mendekati 90 persen sehingga bisa dilalui. 

"Pembukaan jembatan mulai H-7 (Lebaran), dan setelah H+10 akan ditutup kembali untuk proses perampungan. Selain menjadi jalur logistik, ruas jalan ini merupakan akses ke daerah wisata Taman Nasional Bantimurung," terang Miftahul.

Pembangunan tersebut merupakan paket pekerjaan Elevated Road Segmen I yang telah dikerjakan sejak Desember 2015. Tujuannya adalah untuk memperbaiki geometrik jalan di ruas ini yang sebelumnya sempit dan banyak tikungan tajam. Selesainya proyek jembatan layang akan meningkatkan keamanan pengendara. 

Pekerjaan sendiri terdiri dari pembangunan jembatan sepanjang 314 meter dengan lebar 11 meter, pembangunan oprit dan jalan pendekat sepanjang 413 meter, serta pelebaran jalan sepanjang 2 Km. 

Pembangunannya secara keseluruhan memakan biaya sebesar Rp 167,68 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya, yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Hutama Karya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya