Pertamina Prediksi 20 Persen Pemakai Elpiji 3 Kg Beralih ke Nonsubsidi

Pertumbuhan konsumsi gas elpiji 3 Kg subsidi telah naik lima persen pada 2018 dibandingkan 2017.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Jul 2018, 18:15 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2018, 18:15 WIB
Pertamina Tingkatkan Produksi Elpiji 3 Kg Selama Ramadan
Pekerja merapihkan tabung Elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/5). Kenaikan permintaan tersebut dibandingkan konsumsi normal pada 2018 yaitu sebesar 10,1 persen untuk produk Elpiji bersubsidi 3 Kg. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) hendak mendorong para pemakai gas Elpiji 3 kg subsidi yang dari golongan menengah ke atas untuk beralih menggunakan Elpiji 3 kg non-subsidi. Sebelumnya, Pertamina telah coba memasok sebanyak 5 ribu paket gas non-subsidi ke Jakarta dan Surabaya.

Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas'ud Khamid mengatakan, banyak warga mampu yang terpaksa memakai gas Elpiji 3 kg subsidi lantaran kurangnya pasokan gas Elpiji 3 kg non-subsidi di pasaran.

"Ini bukan mau ambil pasar, tapi banyak orang mampu demand gas Elpiji 3 kg karena barangnya (gas Elpiji 3 kg non-subsidi) enggak ada," ujar dia di Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Dengan upaya ini, diproyeksikan sekitar 10-20 persen pengguna gas Elpiji 3 kg subsidi, khususnya dari warga mampu, bakal beralih ke gas Elpiji 3 kg non-subsidi.

Adapun saat ini pertumbuhan konsumsi gas Elpiji 3 Kg subsidi telah naik lima persen dibanding tahun lalu. Mas'ud menargetkan, penggunaan gas tersebut akan naik sebesar 0,3 juta metrik ton sampai akhir 2018.

Dia melanjutkan, Pertamina sebelumnya telah menyiapkan penyebaran 5 ribu gas Elpiji 3 kg non-subsidi, dengan 3.500 di antaranya untuk di Jakarta dan 1.500 di Surabaya. Selanjutnya, gas tersebut akan didistribusikan ke tempat lainnya seperti di Bali.

"Ini uji coba dulu, tes market, melihat perilaku market, sistem distribusi kita. Sehingga jalan bareng yang melon hijau (Elpiji 3 kg subsidi) dan melon pink (Elpiji 3 kg non-subsidi)," tutur dia.

 

Elpiji 3 Kg Nonsubsidi Memudahkan Warga

Pertamina Tingkatkan Produksi Elpiji 3 Kg Selama Ramadan
Pekerja memasukan tabung Elpiji 3 kg ke dalam truk di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/5). Produk Elpiji di wilayah MOR III meliputi yang provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten mengalami kenaikan permintaan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, dalam waktu dekat PT Pertamina (Persero) akan meluncurkan Elpiji 3 kilogram (kg) nonsubsidi. Langkah tersebut dinilai akan membawa dampak postif bagi masyarakat.

Direktur Eksekutif RefoMiner Institut Komaidi Notonegoro mengatakan, kehadiran Elpiji 3 kg nonsubsidi melengkapi varian Elpiji yang dijual Pertamina sehingga masyarakat memiliki pilihan untuk mengkonsumsi Elpiji dengan bebagai ukuran.

"Saya kira bagi korporasi salah satu opsi yang positif, memberikan pilihan masyarakat,"kata Komaidi, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa 26 Juni 2018.

Dengan ukuran yang lebih kecil, Elpiji 3 kg nonsubsidi dapat mengakomodir masyarakat yang tinggal di bangunan bertingkat, seperti apartemen. Pasalnya, jauh lebih ringan ketimbang produk sebelumnya 5,5 kg dan 12 kg.

"Kalau 12 kg kan kurang dibutuhkan untuk yang tinggal apartemen, jadi lebih simpel," ucapnya.

Komadi mengungkapkan, inisiatif Pertamina untuk menyediakan Elpiji dengan ukuran lebih beragam cukup baik, namun perlu diperhatikan kedepannya adalah serapan pasar.

Dia pun berharap biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi Elpiji 3 kg non subsidi bisa terjangkau. "Di sisi inisiasi produk market bagus, tinggal menunggu serapan di pasar bagus atau tidak," tandasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya