PJR Siapkan Rekayasa Terbatas Atasi Kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek

Kepala Unit Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jakarta-Cikampek Deni Setiawan menyatakan akan tempatkan polisi jalan tol untuk atasi kemacetan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Jul 2018, 11:15 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 11:15 WIB
Macet Tol Cikampek
Kepadatan kendaraan pemudik jelang akses masuk rest area KM 33, KM 39, KM 50, dan KM 57, serta jalan menyempit di KM 37+500. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) selaku pihak pengawas lalu lintas di jalan menyatakan, siap memberlakukan rekayasa terbatas demi mengalihkan kepadatan arus kendaraan di ruas Tol Jakarta-Cikampek yang tengah diadakan pengerjaan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

Kepala Unit Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jakarta-Cikampek, Deni Setiawan mengatakan, polisi jalan tol siap untuk membantu pihak kontraktor untuk mengantisipasi mengularnya kemacetan akibat ada pengerjaan konstruksi.

"Kami akan melaksanakan penjagaan dan pengaturan. Menempatkan petugas di titik-titik yang ada agar masyarakat sadar ketika ada kegiatan penutupan jalan tol," ujar dia di Km 18 Tol Jakarta-Cikampek, Rabu (18/7/2018).

Seperti diketahui, PT Jasa marga Jalanlayang Cikampek (JJC) selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk mulai Selasa malam 17 Juli 2018 kemarin coba menutup sementara dua lajur pada masing-masing jalur di Tol Jakarta-Cikampek Km 18 pada saat window time.

Penutupan itu bila berjalan lancar akan diterapkan selama 3 hari sampai dengan Kamis 19 Juli 2018. Upaya itu dilakukan dalam rangka commissioning atau pengujian untuk memastikan terangkatnya steel box girder dengan launcher gantry pada proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang dikerjakan antara pukul 21.00-05.00.

Deni melanjutkan, demi mengantisipasi kepadatan lalu lintas yang merayap pihaknya siap untuk menerapkan metode rekayasa terbatas. "Jadi akan dilaksanakan pengalihan arus, keluar tol menuju jalan arteri," ujar dia.

"Tapi karena proyek ini dilaksanakan di dua jalur, jalur A dan jalur B, jadi kita tidak akan menerapkan sistem contra flow," dia menambahkan.

Adapun penerapan pengalihan arus tersebur, Ia menuturkan, mulanya akan difokuskan bagi para pengendara angkutan kecil Golongan I. Untuk kendaraan golongan besar, dia menyampaikan, diusahakan tetap berada di dalam tol.

"Untuk kendaraan golongan besar masih diprioritaskan untuk gunakan tol. Untuk Golongan I kalau mau cepat bisa cari alternatif lain, seperti lewat jalan arteri. Tapi pengalihan ini sifatnya insidentil. Kalau arus lalin (lalu lintas, tol) lancar ini tidak akan diterapkan," pungkas Deni.

 

Tol Jakarta-Cikampek Mulai Ditutup Pukul 21.00 WIB Kemarin

Macet Tol Cikampek
Kepadatan kendaraan pemudik jelang akses masuk rest area KM 33, KM 39, KM 50, dan KM 57, serta jalan menyempit di KM 37+500. (Liputan6.com/Abramena)

Sebelumnya,  PT Jasa Marga akan menutup Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) di 6 jalur mulai hari ini, Selasa 17 Juli 2018. Penutupan dilakukan antara pukul 21.00 WIB-05.00 WIB.

Penutupan ini dilakukan karena PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC) selaku pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated akan menggunakan launcher gantry untuk pelaksanaan comisioning erection steel box girder.

Pemasangan ini, termasuk dalam kategori pekerjaan dengan risiko tinggi. Sehingga 6 jalur yaitu tiga lajur Arah Cikampek (lajur 4, 3 dan 2) dan tiga lajur arah Jakarta (lajur 4, 3 dan 2) akan ditutup.

Hal tersebut dilakukan demi keamanan dan keselamatan kerja untuk pekerja proyek dan demi keamanan dan keselamatan lalu lintas bagi pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"PT JJC mohon maaf jika terdapat hambatan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk tiga arah di sekitar Bekasi Barat sampai Tambun, dan arah sebaliknya selama kegiatan berlangsung," tulis PT Jasa Marga dalam keterangan tertulisnya.

PT JJC mengimbau kepada pengguna jalan untuk dapat mengantisipasi perjalanannya, dan jika terjadi kepadatan maka pengguna jalan dapat menggunakan jalur alternatif.

Beberapa jalur alternatif menuju Cikampek yang dapat digunakan pengguna jalan tol yang sudah berada dalam Jalan Tol Jakarta-Cikampek dapat keluar ke jalan arteri melalui Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat dan kemudian masuk kembali ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui GT Cibitung, demikian pula dari arah yang sebaliknya.

Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang membentang di Ruas Cikunir-Karawang Barat merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung. Jalan tol sepanjang kurang lebih 38 Km dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek.

Adapun rencana keseluruhan pelaksanaan erection steel box girder dengan launching gantry tersebut secara pararel dijadwalkan di tiga lokasi median Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting yaitu dari Bekasi Barat ke Bekasi Timur, Bekasi Timur ke Tambun, dan Cikarang Barat ke KM. 39 pada bulan Agustus 2018. Secara keseluruhan pekerjaan erection steel box girder dengan launcher gantry dijadwalkan selesai pada akhir bulan Desember 2018.

Antisipasi perjalanan melalui informasi terkini yang dapat diakses melalui:

- Call Center Jasa Marga 24 jam di nomor telepon 14080

- Twitter @PTJASAMARGA (khusus informasi lalu lintas) dan @official_JSMR (untuk informasi umum lainnya)

- Instagram @official.jasamarga

- Aplikasi Mobile JMCARe yang dilengkapi fitur push notifications.

- Website http://www.jasamarga.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya