Banyak Peminat, KAI Bakal Tambah Jumlah Kereta Prioritas

Untuk mempercepat pengadaan penambahan Kereta Prioritas diusulkan untuk tidak membeli kereta baru.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Agu 2018, 20:15 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2018, 20:15 WIB
Kereta Wisata
Saat ini KAI memiliki 12 kereta wisata yang terdiri dari tujuh tipe yang bisa menjadi alternatif bagi para pemudik yang kehabisan tiket kereta reguler.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Pariwisata menyatakan jumlah pelanggan kereta wisata type Priority (prioritas) melonjak tajam. Terlebih setelah Kereta Prioritas tersebut sebagian mulai dirangkaikan dan dijual reguler kepada masyarakat.

Direktur Utama PT Kereta Api Pariwisata Totok Suryono mengatakan, saat ini okupansi kereta wisata mencapai 100 persen. Bahkan untuk beberapa rute lebih dari 100 persen.

"Ke Malang itu malah lebih dari 100 persen, karena naik turun di jalan. Jadi animonya itu besar sekali," kata Totok di Semarang, Jumat (3/8/2018).

Memang harga tiket kelas Prioritas ini mencapai kisaran Rp 900 ribu. Namun pada kenyataannya, kereta ini memiliki konsumen tersendiri.

Untuk mengakomodasi melonjaknya permintaan ini, KAI bakal menambah jumlah kereta Prioritas sebanyak 3 kereta.

"Jadi sedang direncanakan nambah tiga Kereta Prioritas, yang buat dari KAI pusat, nanti akan diserahkan ke kami," tambah Totok.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Modifikasi

Kereta Wisata
KAI memiliki 12 kereta wisata yang terdiri dari tujuh tipe yang bisa menjadi alternatif bagi pemudik yang kehabisan tiket kereta reguler.

Untuk mempercepat pengadaan penambahan kereta ini, Totok tengah mengusulkan untuk tidak membeli kereta baru melainkan memodifikasi kereta lama menjadi kelas Prioritas.

"Karena kalau modifikasi itu lebih cepat, hanya 3-4 bulan sudah jadi dan biaya lebih murah. Kalau baru belum harganya mahal ditambah produksinya lama," pungkasnya.

Terdekat, Kereta Api Pariwisata akan mengoperasikan kereta Prioritas untuk rute Jakarta-Semarang dan dirangkaikan ke KA Argo Muria.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya