Liputan6.com, Jakarta - Sektor keuangan mengalami transformasi sejalan dengan kemajuan teknologi. Salah satunya adalah industri keuangan berbasis teknologi atau finansial technology (fintech).
Dengan perubahan konstan tersebut, otomatis diperlukan lebih banyak lagi bankir-bankir dangan kompetensi dan spesialisasi khusus di bidang perbankan modern.
PT Bank HSBC lndonesia bekerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui Sampoerna University (SU) kembali mengadakan program edukasi Training For Trainers (ToT) bagi para dosen di bidang keuangan dan perbankan.
Advertisement
Head of Corporate Sustainability HSBC lndonesia, Nuni Sutyoko menyebutkan, sebanyak kurang lebih 60 dosen dari berbagai daerah di Indonesia mendapatkan pelatihan lewat modul keuangan yang terbaru.
Baca Juga
"Modul ini juga merupakan modul FinTech pertama yang pernah dibuat di Indonesia, yang berfokus pada tiga topik mutakhir di bidang keuangan dan perbankan modern, yaitu microfinance, wealth management dan Financial Technology," kata Nuni di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (6/8/2018).
Dia menjelaskan, perkembangan ilmu keuangan dan perbankan merupakan salah satu fokus utama HSBC Indonesia.
"Apalagi di tengah transformasi industri yang demikian cepat. Kami melihat perlunya penguatan edukasi bagi pengajar secara strategis, yang merupakan garda terdepan Institusi pendidikan tinggi dalam mencetak sumber daya manusia Indonesia," ujar dia.
Nuni menambahkan, lewat modul pelatihan ini, HSBC indonesia ingin berbagi pengalaman dan kapabilitas sebagai praktisi industri.
"Semoga dapat bermanfaat bagi para dosen keuangan dan perbankan untuk mendidik para calon bankir profesional di daerahnya masing-masing. Hal ini merupakan cerminan komitmen HSBC untuk senantiasa mendorong bisnis yang berkesinambungan dengan meningkatkan kualitas masyarakat, di manapun HSBC berada," ujar dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Teknologi Jadi Sorotan di Dunia Perbankan
Dalam kesempatan serupa, Wahyoe Soedarmono, Project Manager Program Kerja Sama HSBC-PSF sekaligus ekonom dari Sampoerna University, Wahyoe Soedarmono mengatakan, teknologi menjadi salah satu faktor yang tengah menjadi sorotan di dalam dinamika bidang keuangan dan perbankan modern.
"Disrupsi teknologi menghadirkan pemain-pemain baru di sektor keuangan dan perbankan seperti Financial Technology (FinTech). Kondisi ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi stabiiitas sektor keuangan dan perbankan,” ujar Wahyoe.
"Untuk mampu menciptakan iklim industri yang kondusif di tengah disrupsi teknologi tersebut, diperlukan kolaborasi antar pemain industri, termasuk pelaku industri konvensional seperti perbankan dan pelaku industri berbasis teknologi seperti FinTech," tambah dia.
Dia menegaskan, kolaborasi antar pemain industri, tentunya diperlukan pula lebih banyak lagi bankir yang memiliki kombinasi pengetahuan dan kemampuan di bidang perbankan konvensional dan FinTech.
Sayangnya, hingga saat ini jumlah institusi pendidikan setingkat universitas dengan konsentrasi keuangan dan perbankan modern masih terbilang minim.
"Lewat pelatihan berbasis modul yang up to date, kami berharap para dosen tetap mampu beradaptasi dengan perkembangan pesat industri modern, sehingga dapat menciptakan efek multiplier terhadap kemajuan dunia pendidikan keuangan dan perbankan lndonesia,” ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement