Liputan6.com, Jakarta - Meminjam uang ke orangtua memang jadi opsi paling tepat. Terlebih, buat kamu yang sedang kesusahan finansial dan belum berani mengajukan pinjaman ke bank. Setidaknya inilah opsi teraman, karena kamu tidak perlu berurusan dengan bank yang punya birokrasi ribet dan bunga besar.
Namun, perlu kamu sadari, meminjam uang kepada orang tua juga harus memiliki etika dan memerhatikan "risiko", terutama segi emosionalnya.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dikutip dari Swara Tunaiku, sebelum meminjam uang dengan orangtua, perhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Siap-siap Akan Ada Perasaan Awkward
Urusan pinjam-meminjam uang sangat dipengaruhi oleh seberapa dekat hubunganmu dengan orangtua. Jika kebetulan kamu sangat dekat, bisa jadi tidak begitu terasa. Sebaliknya, jika tidak terlalu dekat, rasa awkward bisa timbul saat masa cicilan. Kamu pun jadi segan bercerita pengalaman liburanmu. Ya, statusmu, kan, sedang berutang, eh, malah liburan yang biasanya jadi hobi orang berduit. Sekali pun cicilanmu lancar, rasa segan pastilah ada.
* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
2. Pikirkan Baik-baik Alasanmu Meminjam dan Jangan Minta Mendadak
Sebelum meminjam uang, pastikan kamu jujur mengungkapkan alasannya. Apalagi kepada orangtua. Pasalnya mereka juga punya kebutuhan pribadi, kan? Jadi, jangan sampai kamu meminjam seperti "menodong" mereka.
Tindakanmu bisa dikatakan etis jika woro-woro terlebih dahulu sebelum meminjam. Sebagai contoh, mengabari dahulu melalui telepon atau WA semacam ini, “Ibu, Ayah. Saya ingin bercerita tentang kondisi keuangan saat ini. Bisakah saya ke rumah minggu depan untuk bercerita?”
Dengan demikian, mereka memiliki waktu untuk berpikir dan mengira-ngira situasi keuangannya sebelum bisa memberikanmu jawaban. Oh ya, kamu harus jujur dan gamblang saat menjelaskan alasanmu meminjam uang.
Advertisement
3. Rencanakan Bagaimana dan Kapan Kamu akan Membayarnya
Meskipun mereka adalah orang tuamu, jangan berpikir kalau uang yang diberikan itu secara cuma-cuma, ya. Pasalnya, kamu sudah dewasa dan memiliki penghasilan.
Nanti jika sudah menerima uang tersebut, atau bahkan sebelum pinjamanmu disetujui, kamu harus bisa menjelaskan rencana kapan dan bagaimana melunasinya. Sebagai contoh, dicicil setiap bulan dengan besaran tertentu, ataukah setiap enam bulan.
Pikirkan juga bagaimana cara membayarnya, apakah melalui transfer atau cash? Dengan demikian, orang tuamu bisa memberikan tanggapan akan memilih mana yang dirasa lebih memudahkan keduanya.
Karena hal yang berhubungan dengan utang itu sangat sensitif, pastikan kamu mengurusnya secara hitam di atas putih. Ya, sekalipun dengan orangtua sendiri. Kalau bisa akan lebih baik jika skema pembayaran ini dibuat secara tertulis. Kamu tetap harus menyimpan cek atau bukti transfernya.