3 Cara Kementerian PANRB Hadapi Revolusi Industri 4.0

Perkembangan teknologi yang cepat telah menyebabkan gangguan, yang tidak hanya muncul dalam sektor privat semata, melainkan juga dari sektor pemerintah.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Sep 2018, 12:56 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2018, 12:56 WIB
Presiden Jokowi Lantik Wakapolri Syafruddin Jadi Menpan-RB
Komjen Syafruddin saat dilantik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8). Syafruddin dinilai mampu melaksanakan program reformasi birokrasi. (Liputan6/HO/Pian)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi yang cepat telah menyebabkan gangguan, yang tidak hanya muncul dalam sektor privat semata, melainkan juga dari sektor pemerintah. Oleh sebab itu, berbagai hal telah dilakukan guna mengantisipasi perkembangan teknologi yang telah memasuki Revolusi Industri 4.0.

“Terdapat tiga hal untuk menjawab berbagai tantangan global, serta mengantisipasi perkembangan teknologi yang masuk di era revolusi industri 4.0,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dikutip dari keterangan tertulis, Senin (17/9/2018).

Disampaikan bahwa tiga hal tersebut yakni proses, bagaimana mengintegrasikan pelayanan publik berbasis IT dan mengantisipasi perkembangan nanoteknologi dan kecerdasan buatan.

Hal kedua adalah perbaikan organisasi, bagaimana menciptakan desain organisasi yang lincah, dan berdasar pada prinsip seluruh instansi serta akuntabel.

Hal lainnya atau ketiga adalah dengan SDM, yakni bagaimana mendorong pembelajaran dilingkungan kerja juga kolaborasi antar pegawai.

Dalam acara Eastern Regional Organization for Public Administration (Eropa) Conference yang berlangsung di Hotel Sofitel Nusadua, Bali, Senin ini, Syafruddin mengatakan bahwa belum lama ini dirinya melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan mendampingi Presiden RI.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Kementerian PANRB melakukan MoU dengan Ministry of Personnel Management (MPM) dan Ministry of Interior and Safety (MOIS) guna mendorong sistem manajemen ASN yang lebih baik lagi.

“Saya melihat bahwa banyak negara maju dan berhasil sangat ditentukan oleh faktor SDM aparatur yang kapabel, kompatibel, akseptabel, akuntabel, responsif terhadap perkembangan zaman now,” ujarnya.

Disebutkan bahwa pemerintah saat ini telah mengantisipasi berbagai hal dalam merespons perubahan global dengan melakukan penataan manajemen ASN, yakni dengan penerapan Human Capital Management Approach.

Selain itu dalam pengembangan kompetensi ASN, pihaknya menerapkan pendekatan Corporate University yang menitikberatkan pada pembelajaran ditempat kerja, melalui coaching dan mentoring.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertukaran Pegawai

Sertijab MenPAN RB Syafruddin
Mantan MenPAN RB Asman Abnur dan MenPAN RB yang baru Komjend Pol Syafruddin menyanyikan lagu Indonesia Raya saat sertijab di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (15/8). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Selain itu, pemerintah juga tengah mengembangkan model-model pertukaran pegawai dan magang antar instansi pemerintah maupun dengan instansi non-pemerintahan.

Serta yang tidak kalah pentingnya penerapan kebijakan one agency one innovation, yang diharapkan dapat menanamkan mentalitas inovasi dan menciptakan inovasi dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto, President, Local Autonomy College, Japan Shigeru Matsuzaki, Assistant Researcher, China Academy of Personal Science Li Yu, President NHI & Eropa EC Chair Yang Hyang Ja, Sec-General EROPA Orlando Mercado, Join Secretary, Ministry of Federal Affairs and General Administration Nepal Bhup Baral, dan lainnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya