Bos BCA: Dorong Efisiensi, Perusahaan Wajib Jalankan Transformasi Digital

BCA menggelar pesta akbar pengetahuan bertajuk Indonesia Knowledge Forum (IKF) VII 2018 dengan tema Fostering Innovation and Creating Value Through Digital Transformation.

oleh Merdeka.com diperbarui 09 Okt 2018, 12:57 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2018, 12:57 WIB
BCA menggelar pesta akbar pengetahuan bertajuk Indonesia Knowledge Forum (IKF) VII 2018 dengan tema Fostering Innovation and Creating Value Through Digital Transformation. (Anggun P. Situmorang /Merdeka.com)
BCA menggelar pesta akbar pengetahuan bertajuk Indonesia Knowledge Forum (IKF) VII 2018 dengan tema Fostering Innovation and Creating Value Through Digital Transformation. (Anggun P. Situmorang /Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar pesta akbar pengetahuan bertajuk Indonesia Knowledge Forum (IKF) VII 2018 dengan tema Fostering Innovation and Creating Value Through Digital Transformation. Acara ini menghadirkan pembicara yang kompeten dibidangnya untuk berbagi ilmu, pengalaman serta inspirasi dalam membangun inovasi dan memperkuat nilai transformasi digital.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, gelaran tahunan ini dirancang untuk memfasilitasi pelaku usaha yang membutuhkan pengetahuan untuk diterapkan dalam organisasi. Sebab, forum ini juga dilengkapi dengan serangkaian expo dan exhibition yang diikuti oleh exhibitor penyedia pengetahuan dan teknologi.

"Akan digelar selama dua hari yakni 9 Oktober hingga 10 Oktober 2018, sebanyak kurang Iebih 20 pembicara yang inspiratif dari beragam industri akan turut berpartisipasi untuk berbagi ilmu pengetahuan dan pengalamannya dalam membangun inovasi dan memperkuat sebuah nilai transformasi digital," ujar Jahja di Pasific Place, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Jahja menuturkan, teknologi digital memiliki peranan panting dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara, termasuk Indonesia. Untuk itu, perusahaan di Indonesia wajib beradaptasi dengan transformasi digital dalam rangka mendorong efisiensi dalam bekerja.

"Perusahaan-perusahaan di Indonesia wajib mampu beradaptasi dengan transformasi digital untuk efisiensi kerja sumber daya manusia sekaligus meningkatkan potensi inovasi guna memenuhi kebutuhan konsumennya yang kian hari semakin masif," jelas Jahja.

Jahja menambahkan, inisiasi gelaran IKF VII ini merupakan salah satu Implementasi inisiatif BCA dalam memfasilitasi pertukaran ide, inovasi, dan kreativitas agar pelaku usaha mampu berkembang dl tengah masifnya teknologi.

"Gelaran ini juga adalah bagian upaya perusahaan melalui BCA Learning Service untuk memberikan nilai tambah bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui pembelajaran yang memadai dari narasumber yang mumpuni di bidangnya," papar Jahja.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com


DANA Siap Sokong Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia

BBM
Kini bisa berkirim uang lewat fitur DANA yang terintegrasi dengan BBM (sumber: istimewa)

Layanan dompet digital, DANA, yang baru diperkenalkan beberapa bulan lalu siap mendukung transformasi ekonomi digital di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh CEO DANA Vincent Iswara saat bertemu dengan awak media.

Ia menuturkan, pembayaran digital menawarkan transaksi yang lebih mudah dan bagus. Karena itu, DANA hadir untuk ikut mentransformasi ekonomi digital Indonesia dengan lebih cepat.

Menurutnya, hal itu tak lepas dari animo masyarakat yang mulai beranjak ke digital. Selain itu, peningkatan penggunaan smartphone secara tak langsung turut mempengaruhi adopsi layanan digital di Tanah Air. 

"DANA ingin menjadi dompet digital yang bisa mentransfer seluruh transaksi yang biasa dilakukan menjadi digital. Oleh sebab itu, tak hanya aman, DANA juga mudah digunakan," tuturnya saat ditemui di kantor DANA di Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Untuk menunjang rencana itu, DANA pun sudah disiapkan untuk dapat bekerja dengan beragam transaksi. Tak hanya transaksi online, Vincent mengatakan, ke depannya layanan ini juga dapat digunakan untuk transaksi di toko offline.

Lebih lanjut, ia mengatakan DANA hadir sebagai platform yang terbuka sehingga dapat bekerja dengan banyak rekanan. Untuk saat ini, layanan ini sudah terintegrasi di BlackBerry Messenger (BBM), Bukalapak, Tix.id, dan aplikasi Ramayana.

"Dengan sistem integrasi ini, kami ingin membuat pengalaman yang lebih seamless. Jadi, nanti sekali top up untuk dompet DANA, dapat digunakan untuk transaksi di seluruh rekanan yang terhubung," tuturnya menjelaskan.

Vincent juga menyebut tak pernah menganggap pemain financial technology lain sebagai kompetitor. Ia merasa Indonesia masih berada dalam tahap awal, sehingga kesempatan untuk menggarap pasar di sini masih terbuka lebar.

"Kami mau seluruhnya menjadi digital. Jadi, kompetitor saya adalah dompet dan isi di dalamnya. Dengan kata lain, kami ingin mengubah seluruh isi dompet ini menjadi digital, sehingga tak perlu lagi membawa dompet ke depannya," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya