Di Pertemuan IMF, RI Kantongi Investasi Infrastruktur Rp 202 Triliun

Indonesia melalui 14 BUMN mengantongi investasi hingga 13,5 miliar dolar AS atau setara Rp 202,5 triliun.

oleh Arthur Gideon diperbarui 11 Okt 2018, 21:45 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2018, 21:45 WIB
Menteri BUMN dan Kepala Bekraf Tinjau Pameran Produk UMKM di IMF-WB 2018
Menteri BUMN Rini Soemarno mengunjungi stand milik perusahaan BUMN selama IMF-WB 2018, Bali, Selasa (9/10). Sekitar 150 UMKM dari 64 kab/kota diseluruh Indonesia ambil bagian di acara tersebut. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia melalui 14 BUMN mengantongi investasi hingga 13,5 miliar dolar AS atau setara Rp 202,5 triliun (estimasi kurs 15.000 per dolar AS). Investasi tersebut untuk pengembangan proyek infrastruktur dari kesepakatan di rangkaian Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia 2018, Nusa Dua, Bali.

Menteri BUMN Rini Sumarno mengatakan, 80 persen dari total nilai investasi merupakan kerja sama berbentuk kemitraan strategis antara BUMN dan investor, sedangkan sisanya berupa investasi melalui pasar modal dan pembiayaan proyek.

"Sebanyak 14 BUMN dapat sekitar 19 transaksi dengan nilai kesepakatan mencapai 13,5 miliar dolar AS," ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (11/10/2018).

Rini mengatakan kesepakatan pembiayaan ini menjadi solusi untuk menambah alternatif sumber pendanaan di tengah kebutuhan membangun banyak proyek infrastrukur.

Dengan mayoritas skema investasi berbentuk kemitraan startegis (partnership strategic), Rini mengharapkan BUMN domestik mendapatkan keahlian dari sektor swasta untuk pembangunan infrastruktur dengan kualitas internasional.

Selain kesepakatan investasi, Indonesia juga menandatangani kerja sama lindung nilai (hedging) kurs mata uang berbasis syariah. Lindung nilai syariah ini pertama kalinya diterapkan di Indonesia, kata Rini.

Inisiatif lain yang dilakukan untuk pembiayaan infrastruktur adalah penerbitan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-DINFRA). Kontrak investasi ini diterbitkan Bank Mandiri bersama anak perusahaannya yaitu Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi dan berkerjasama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Persero Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengatakan KIK-DINFRA akan diperdagangkan di pasar modal dengan target pengumpulan dana mencapai Rp1,5 triliun.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rincian Kerja Sama Investasi

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Indonesia Tawarkan Infrastruktur Menjajikan di IMF-WB
Menteri BUMN Rini Soemarno memberi sambutan dalam IIF 2018 di IMF-WB 2018, Bali, Selasa (9/10). Kerjasama 21 proyek infrastruktur pada 12 BUMN senilai total USD13,6 miliar dengan investor lokal dan asing pada 11 Oktober 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun rincian kerja sama investasi dan pembiayaan yang ditandatangani 15 BUMN melalui 19 transaksi adalah sebagai berikut :

1. Kemitraan Strategis senilai 400 juta dolar AS antara PT GMF AeroAsia Tbk dan Airfrance Industries serta KLM Enginering & Maintenance

2. Kemitraan senilai 500 juta dolar AS antara GMF AeroAsia dan China Communications Contruction Indonesia

3. Peluncuran penawaran kerjasama strategis bandara Kualanamu oleh PT Angkasa Pura II Persero kepada investor, senilai hingga 500 Juta Dolar AS

4. Kemitraan Strategis senilai 100 juta dolar AS antara PT Pindad Persero dan Waterbury Farrel

5. Kemitraan Strategis senilai 320 juta dolar AS antara PT Aneka Tambang Tbk dengan Ocean Energy Nickel International Pty. Ltd

6. Kemitraan Strategis senilai 850 juta dolar AS antara PT Inalum Persero, Antam dan Aluminium Corporation of China Limited

7. Kerja sama senilai 500 juta dolar AS antara PT KAI Persero, PT INKA Persero dan Progress Rail (Caterpillar Group)

8. Kerjasama senilai 185 juta dolar AS antara PT Boma Bisma Indra Persero dan Doosan Infracore serta Equitek

9. KIK-Dinfra senilai 112 juta dolar AS oleh PT Jasa Marga dan Bank Mandiri serta pernyataan efektif OJK

10. RDPT PT Jasa Marga dan Bank Mandiri serta AIA, Taspen, Wana Artha, Allianz dan Indonesia Infrastruktur Finance (IIF) senilai 224 juta dolar AS

11. Kerjasama investasi senilai 6.5 miliar dolar AS antara PT Pertamina Persero dan CPC Corporation

12. Kerjasama investasi senlai 150 juta Euro antara PT. PLN Persero dan KfW

13. Kredit investasi Senilai 523 juta Dolar AS dari Bank Mega kepada PT Hutama Karya Persero untuk pembangunan ruas tol Pekanbaru - Dumai

14. Monetisasi Aset senilai 336 juta dolar AS oleh PT. Hutama Karya dengan ICBC, MUFG, Permata Bank, Sarana Multi Infrastruktur

15. Kredit Sindikasi 684 juta dolar AS kepada Hutama Karya dari Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga dan Sarana Multi Infrastruktur

16. Investasi senilai 310 juta dolar AS antara Menjangan Group, ITDC dan Amorsk Group

17. Investasi senilai 198 juta dolar AS antara PT Wijaya Karya Persero, ITDC dan Menjangan Group

18. Kerja sama pembiayaan proyek Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika antara ITDC dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) senilai 248 juta dolar AS

19. Kerjasama lindung nilai nilai tukar berbasis Syariah senilai 128 juta dolar AS antara Sarana Multi Infrastruktur dan Maybank.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya