Gelar Asian Games 2018, Indonesia Dapat Berbagai Keuntungan Ini

Indonesia menggelar Asian Games 2018 sejak 18 Agustus sampai 2 September 2018.

oleh Merdeka.com diperbarui 16 Okt 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 17:00 WIB
Wow, Pesta Kembang Api Menakjubkan Semarakkan Pembukaan Asian Games 2018
Pesta kembang api menyemarakkan upacara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat beberapa dampak langsung penyelenggaraan Asian Games 2018 terhadap kota Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyebutkan, dalam periode 2015-2018, Asian Games 2018 menciptakan kesempatan kerja bagi 108.780 orang di Jakarta dan Palembang.

"Serta meningkatkan upah riil sebesar 0,03 persen," kata Menteri Bambang di kantornya, Selasa (16/10).

Sementara itu, dampak terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tahun 2018, Asian Games 2018 berkontribusi memberikan peningkatan sebesar 0,23 persen dari pertumbuhan baseline. Efek pengganda terhadap output perekonomian DKI Jakarta 2015-2019 adalah sebesar Rp 28,2 triliun.

"Terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan tahun 2018, Efek Pengganda terhadap Output Perekonomian 2015-2019 sebesar Rp 14,0 triliun," ujarnya.

Penyelenggaraan Asian Games 2018 juga berpengaruh terhadap kondisi kemacetan. Selama penerapan kebijakan ganjil-genap, terjadi penurunan waktu tempuh yang diasosiasikan dengan penurunan kemacetan sebesar 4,7 persen.

"Selama Asian Games, secara rata- rata terjadi tambahan penurunan waktu tempuh sebanyak 3,8 persen. Hal ini bisa juga dipengaruhi karena rekayasa lalu lintas yang dilakukan kepolisian dan instansi terkait," ucapnya.

Pada saat mendekati sejumlah pertandingan final seperti pada cabang bulu tangkis dan basket yang diselenggarakan 24-28 Agustus 2018, kemacetan menjadi lebih besar dibandingkan awal periode maupun menjelang penutupan Asian Games.

Secara keseluruhan, selama Asian Games 2018 terjadi penurunan waktu tempuh pada semua venue acara, kecuali di area Gelora Bung Karno. Penurunan waktu tempuh terbesar terjadi di venue Pulomas yaitu sebesar 10,5 persen sedangkan di GBK, terjadi peningkatan waktu tempuh hingga 3,1 persen.

Dari sisi transportasi, di Palembang, pembangunan Light Rail Transit merupakan upaya pemerintah meningkatkan mobilisasi masyarakat dalam rangka perhelatan Asian Games 2018. Tercatat, 197.783 orang menjadi penumpang LRT selama Asian Games 2018.

 

Keuntungan Lain

Infografis Menanti Kejutan Asian Para Games 2018 banner
Menanti Kejutan Asian Para Games 2018 (Liputan6.com/Abdillah)

Asian Games 2018 juga berdampak ke UKM. Baik yang menjadi official partner maupun non official partner. 

"Sebagai contoh, UKM Duanyam, wirausaha sosial yang memproduksi produk-produk hasil anyaman daun lontar dari Nusa Tenggara Timur yang mayoritas mempekerjakan perempuan dari daerah sekitar Flores Timur khususnya di Pulau Solor, berhasil menghasilkan 16.300 produk dan meraih peningkatan penjualan sebesar 66,7 persen dari penyelenggaraan Asian Games 2018," ungkap dia.

Untuk memastikan produksi berjalan lancar, Duanyam bahkan harus menambah 35 karyawan. "Jadi Asian Games-nya di Jakarta, tapi suvenir yang sukses dijual justru buatan ibu-ibu di Flores khususnya Pulau Solor," dia menambahkan.

Sementara itu, di Palembang, Pempek Honey yang menjadi pemasok dan melakukan live cooking pada acara pemecahan rekor MURI dalam rangka Asian Games 2018, berhasil menyajikan 18.818 porsi pempek ber-SNI pada 10 Agustus 2018.

Asian Games 2018 juga meningkatkan penjualan Pempek Honey sebesar 20 persen. "Pelajaran buat kita ke depan kalau mau merekrut UKM lebih baik harus dijadikan official partner, jadi mereka juga punya kewajiban memenuhi standar," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya