BPS: Produksi Beras RI Hanya 32,4 Juta Ton di 2018

Konsumsi Indonesia hingga akhir tahun diperkirakan akan mencapai 29,6 juta ton.

oleh Merdeka.com diperbarui 22 Okt 2018, 18:48 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 18:48 WIB
20160608-Gudang Bulog-Jakarta- Johan Tallo
Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah telah mendapat data produksi beras 2018 yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Produksi beras hingga akhir tahun dihitung hanya akan mencapai 32,4 juta ton.

"Produktivitas itu yang hitung BPS sendiri, saya enggak ingat angkanya. Tapi intinya adalah dengan luas panen dan produktivitas, hasil perhitungan BPS yang terakhir adalah total produksi berasnya adalah 32,4 juta ton," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Senin (22/10/2018).

Darmin mengatakan, prediksi ini telah menghitung seluruh luas baku lahan dan kemampuan panen lahan. Selain itu, beras sebesar 32,4 juta ton ini merupakan total produksi beras bersih setelah melalui proses gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG).

"Itu sudah dihitung mulai beras dipanen, kemudian setelah dipanen dia jadi GKP kan. Dari GKP ke GKG susutnya, hilangnya berapa itu udah dihitung. Kemudian dari GKG itu sudah dihitung sama mereka. Semua konversinya sudah ada. Setelah dihitung konversinya dapatnya produksi kita 32,4 juta ton," jelasnya.

Sementara itu, konsumsi Indonesia hingga akhir tahun diperkirakan akan mencapai 29,6 juta ton. Dengan adanya produksi sebesar 32,4 juta ton, maka selisihnya dengan konsumsi mencapai 2,85 juta ton. Meski demikian angka ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan karena tidak semuanya digelontorkan oleh petani ke pasaran.

"Di pihak lain konsumsi kita terlalu rumit saya ceritakan satu satu. Totalnya tahun ini 29,6 juta ton. Jadi sebenarnya kalau produksi saja masih ada lebih 2,85 juta ton. Tetapi, kelebihan produksi sebesar itu jauh di bawah, kalau tadinya bisa 20 juta ton itu lebihnya sekarang 2,85 juta ton dan anda tahu petani kita berapa banyak? 4,5 juta keluarga mereka pasti menyimpan ya 5 kg 10 kg itu ada di sana," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Impor Beras

Pasokan Melimpah dan Stok Gudang Penuh, Operasi Pasar Tidak Perlu
Bulog tak perlu melakukan operasi pasar beras. Karena jika stok beras di pasar berlebih, akan beresiko bagi petani.

Untuk itu, kata Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut, suplai beras ke pasar memang tersendat tahun ini. Hal ini yang kemudian membuat pemerintah melakukan impor beras sejak awal tahun.

"Sehingga, memang suplai di pasar tahun ini tersendat. Itu sebabnya di awal tahun kita sudah mulai melihat, bahwa stok Bulog kok rendah sekali, bahkan pada waktu Maret kita mengimpor, itu stok Bulog tinggal 500.000 ton. Enggak pernah kejadian itu, terlalu rendah." tutur dia.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya