Tol Trans Jawa Bisa Dilalui Saat Natal 2018 dan Tahun Baru 2019

Jembatan Kali Kenteng berada di Seksi 3 dan 4 tol Semarang-Solo, dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Solo Ngawi (PT JSN).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Nov 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2018, 10:30 WIB
Konstruksi ruas Tol Salatiga-Kartasura sepanjang 32 km yang merupakan bagian dari Tol Semarang-Solo ditargetkan rampung pada November 2018. (Dok Kementerian PUPR)
Konstruksi ruas Tol Salatiga-Kartasura sepanjang 32 km yang merupakan bagian dari Tol Semarang-Solo ditargetkan rampung pada November 2018. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, konstruksi ruas Tol Salatiga-Kartasura sepanjang 32 km yang merupakan bagian dari Tol Semarang-Solo, ditargetkan rampung pada November 2018.

Target tersebut dicanangkan agar Tol Trans Jawa dapat dilalui pada arus mudik Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Saat ini, progres pembangunan sudah mencapai 92 persen.

"Insya Allah seluruh Tol Trans Jawa akan kita operasikan sebelum akhir Desember 2018, termasuk ruas Salatiga-Kartasura untuk mudik Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (2/11/2018).

"Semua sudah operasional bukan fungsional lagi. Kemungkinan masih kita gratiskan hingga ditetapkan tarif definitifnya pada Januari 2019," lanjut Basuki.

Selain ruas Salatiga-Kartasura, Menteri Basuki menyatakan, ruas tol Trans Jawa lainnya yang rampung akan mulai dioperasikan secara bertahap hingga akhir Desember 2019.

"Jadwal peresmian dan pengoperasiannya tidak serentak. Ruas lainnya yakni ruas Tol Pejagan-Pemalang, Sragen-Ngawi, Batang-Semarang, Salatiga-Kartasura, Pemalang-Batang, dan Wilangan-Kertosono," tambahnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jembatan Kali Kenteng

Sepeda nanjak di Jembatan Kali Kenteng
Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa dengan mengayuh sepeda lipat, terjun langsung mengecek kondisi di lokasi Tol fungsional ruas Salatiga-Kartasura, tepatnya di Jembatan Kali Kenteng, Susukan, Semarang. (@ntmc_polri)

Terkait pembangunan Jembatan Kali Kenteng yang menjadi titik kritis pada arus mudik Lebaran 2018 lalu, progres konstruksinya kini sudah 95 persen dan dalam tahap penyelesaian akhir.

Pekerjaan yang sedang dilakukan sekarang yakni pengecoran badan jembatan untuk kemudian dapat dilakukan uji beban.

"Sekarang tersisa tiga span sepanjang 120 meter untuk pengecoran mulai tanggal 3 November. Pada minggu berikutnya diperkirakan sudah bisa dilewati mobil kecil, sambil menunggu umur beton cukup. Umur beton yang ideal setelah pengecoran adalah 28 hari untuk kemudian dapat dilakukan uji beban," jelas Basuki.

Jembatan Kali Kenteng berada di Seksi 3 dan 4 tol Semarang-Solo, dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Solo Ngawi (PT JSN) memiliki panjang 496 meter dengan jumlah pilar sebanyak 13 buah dimana pilar tertinggi mencapai 40 meter.

 

Desain Sempat Berubah

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konstruksi ruas Tol Salatiga-Kartasura yang merupakan bagian dari Tol Semarang-Solo, ditargetkan rampung pada November 2018. (Dok Kementerian PUPR)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konstruksi ruas Tol Salatiga-Kartasura yang merupakan bagian dari Tol Semarang-Solo, ditargetkan rampung pada November 2018. (Dok Kementerian PUPR)

Basuki menyampaikan, Jembatan Kali Kenteng yang sempat mengalami perubahan desain dari Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ) telah didesain dengan masa layanan mencapai 100 tahun. "Masyarakat harus mematuhi aturan beban (dalam penggunaannya) dan turut memelihara dengan baik," pesan dia.

Tol Semarang-Solo memiliki total panjang 72,64 km, dibangun dengan investasi yang cukup besar yakni lebih dari Rp 7 triliun. Pembangunan Seksi 1-3 yakni dari Semarang hingga Salatiga dilakukan oleh PT. Trans Marga Jateng dan sudah beroperasi.

Seksi 4 dan 5 semula akan dibangun oleh Kementerian PUPR sebagai dukungan Viability Gap Fund (VGF), namun dapat dibangun melalui investasi PT JSN yang sahamnya dimiliki oleh PT Jasamarga (60 persen) dan PT. Waskita Toll Road (40 persen). Meskipun dibangun oleh PT JSN, namun pengoperasiannya akan dilakukan oleh PT TMJ.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya