Liputan6.com, Jakarta Tahun 2019, bakal menjadi momen tepat untuk memulai rencana bisnis. Seperti PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) telah menyiapkan sejumlah rencana bisnis 2019 seiring kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang.
Director of In Branch Channel AXA Mandiri, Henky Oktavianus menjelaskan bahwa nantinya, AXA Mandiri akan memperluas portfolio produk yang disesuaikan dengan kebutuhan perlindungan di setiap tahap kehidupan masyarakat.
Baca Juga
“Jika selama ini sekitar 70% produk AXA Mandiri adalah unitlink yakni, di tahun 2019, kami akan perbanyak produk perlindungan jiwa, kesehatan, hingga penyakit kritis. Jadi lebih kepada produk perlindungan sesuai dengan tahapan kehidupan nasabah,” kata Director of In Branch Channel AXA Mandiri, Henky Oktavianus dalam bincang santai dengan media di Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Advertisement
Mengenai hal itu, lanjut Henky dengan solusi perlindungan yang sesuai dengan tahapan kehidupan masyarakat ini, AXA Mandiri akan lebih dekat kepada masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan dan penetrasi asuransi di Tanah Air. Tak hanya itu, Axa Mandiri akan semakin menyasar segmen milenial.
“Asuransi menjadi salah satu instrumen penting dalam membantu seseorang, termasuk generasi milenial untuk merencanakan keuangan, sehingga tujuan keuangan mereka pun tercapai. Kami melihat bahwa mayoritas kaum milenial belum bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Mereka lebih sering menggunakan uangnya untuk memenuhi keinginannya dan cenderung konsumtif dan belum memiliki kesadaran untuk membuat perencanaan keuangan ini, tentu menjadi perhatian kita bersama,” ujar Henky.
Diharapkan dengan melakukan inovasi produk ini, AXA Mandiri turut mendukung peningkatan inklusi keuangan menjadi 75% pada 2019 melalui asuransi. Dimana penetrasi asuransi di Tanah Air baru 3% dari Produk Domestik Bruto Indonesia.
“Ini menjadi tantangan bagi kita semua, dari segmen bisnis ini masih terbuka lebar. Tinggal bagaimana perusahaan asuransi melakukan inovasi dan pendekatan-pendekatan yang tepat kepada masyarakat,” tuturnya.
Pendekatan lain yang dilakukan AXA Mandiri, yakni menyesuaikan layanan dengan kebutuhan masyarakat yakni ke arah digitalisasi. Digitalisasi yang dilakukan selama ini lebih ke arah sosialisasi dan edukasi tentang asuransi kepada masyarakat.
Selain itu, proses digital juga sudah dilakukan untuk pengajuan proses klaim asuransi kesehatan, yaitu melalui aplikasi pesan. Dengan demikian, nasabah hanya perlu mengirimkan foto dokumen yang dibutuhkan untuk dapat diproses klaim yang diajukan. Dan untuk ke depannya, proses digitalisasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat khususnya generasi milenial yang digital minded juga akan terus dikembangkan.
“Kami melihat layanan digitalisasi di asuransi semakin dibutuhkan seiring perkembangan kebiasaan masyarakat khususnya generasi milenial. AXA Mandiri akan menyesuaikan dengan sejumlah inovasi digital agar lebih dekat kepada masyarakat,” ucap Henky.
Selain itu, lanjut Henky, seiring meningkatnya penggunaan aplikasi mobile banking dan internet banking, menjadi tantangan bagi AXA Mandiri untuk mengembangkan layanan digital untuk menjangkau nasabah. Hal ini karena nasabah AXA Mandiri saat ini merupakan nasabah Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri (BSM).
Nasabah Bank Mandiri dan BSM yang menjadi channel distribusi AXA Mandiri, semakin berkurang yang datang ke bank. Maka untuk dapat menjangkau nasabah, AXA Mandiri ke depannya akan meningkatkan layanan melalui jalur digital.
“Kami akan terus berinovasi, bergerak dan menciptakan layanan dan produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar terus mendapat kepercayaan masyarakat. Saat ini zaman sudah berubah dan kami menjadi bagian dari perubahan tersebut. Kami optimis dapat merealisasikan komitmen kami untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia dan mendukung penetrasi asuransi di Indonesia,” tutup Henky.
(*)