Sri Mulyani: Saya Bangga Ikut Berjuang Rebut Freeport dari AS

Cerita kebanggaan Sri Mulyani tentang Freeport.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Des 2018, 17:34 WIB
Diterbitkan 27 Des 2018, 17:34 WIB
Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan rasa bangganya karena terlibat dalam merebut Freeport. Ini ia sampaikan dalam sebuah tulisan panjang di media sosial mengenai seluk-beluk Freeport selama beberapa dekade terakhir.

"Saya bangga sebagai anak bangsa Indonesia yang ikut berjuang dalam proses yang tidak mudah dan penuh tantangan. Saya bangga dengan kepemimpinan Presiden Jokowi yang memberikan arahan lurus, jujur dan tegas," ucap Sri Mulyani.

Ia pun masih ingat banyaknya rapat dan segala koordinasi lintas kementerian yang dilakukan demi mempersiapkan kembalinya Freeport ke Indonesia. Mulai dari segi hukum hingga lingkungan diperhatikan secara komprehensif.

"Saya menghitung sejak pertengahan 2017 hingga Desember, lebih dari 34 kali pertemuan dan rapat di internal Kemenkeu, antar Kementerian dan Lembaga dan Pemda Papua dan Mimika, dengan pihak FCX dan Rio Tinto, Lembaga Rating dll. Belum rapat di internal ESDM, BUMN, KLH, dan rapat di tingkat Menko," ujar Menkeu. 

Menkeu juga memberi apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembelian saham Freeport. Ia terutama memuji profesionalisme mereka. 

"Saya sangat mengagumi dan menghargai tim negosiator teknis yang terdiri dari para eselon 1, eselon 2 dan jajaran staf di Kemenkeu, Kementrian ESDM, BUMN, KLH dan Menkumham, Kejaksaan Agung, Kemendagri dan BPKP beserta Direksi Inalum yang sangat ulet, teliti, cerdik dan profesional serta berintegritas dalam menghadapi tim keuangan dan tim hukum FCX yang merupakan tim profesional terbaik yang disewa mereka," jelas Sri. 

Sang menteri turut mengajak orang-orang untuk turut berbangga pada pembelian Freeport. Ia menyebut Indonesia patut bangga dengan kerja keras yang dilakukan dalam mengembalikan Freeport ke Indonesia. 

"Ini adalah hasil kerja keras penuh profesionalisme dan integritas serta dedikasi dari seluruh komponen bangsa yang ingin menperjuangkan dan memberikan terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia boleh bangga dengan hasil terbaik yang dipersembahkan anak-anak bangsanya," ujar Sri.

 


Kuasai Freeport, Indonesia Tak Main Pintu Belakang

Pemerintah rapat bersama Banggar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi paparan dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Gedung Nusantara II DPR, Kamis (31/5). Rapat terkait penyampaian kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan dalam RAPBN 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kebanggaannya karena terlibat dalam negosiasi saham Freeport. Ia bercerita mengenai jalan panjang pemerintah mendapatkan Freeport Indonesia dan target utamanya yakni memperjuangkan kepentingan negara.

"Yang patut digaris-bawahi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan yang tegas bahwa kita bekerja hanya dengan hanya satu tujuan yaitu memperjuangkan untuk sebesar-besar kepentingan bangsa dan negara, termasuk kepentingan rakyat Papua, tidak ada kepentingan pribadi atau kelompok yang boleh menunggangi," ujar Sri Mulyani seperti dikutip pada akun media sosial Facebook resminya, Kamis (27/12/2018).

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan instruksi Presiden Jokowi sudah tegas, dan para menteri berkoordinasi demi mengambil alih Freeport secara tegas, face-to-face, tanpa ada negosiasi pintu belakang.

"Tidak ada perundingan melalui pintu belakang. Para menteri bersama-sama menghadapi perundingan dan saling menunjang dan membantu. Kepemimpinan Presiden memberikan kejelasan dan melindungi kami dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan berbeda," ujar Sri.

Para menteri yang terlibat termasuk Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Kementerian Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Jonan merupakan Ketua Tim Perundingan Pemerintah.

Menkeu pun memberikan apresiasi kepada profesionalisme pihak-pihak yang membantu proses perebutan Freeport, yakni yang terdiri dari para eselon 1, eselon 2 dan jajaran staf di Kemenkeu, Kementerian ESDM, BUMN, KLH dan Menhukham, Kejaksaan Agung, Kemendagri dan BPKP, serta Direksi Inalum.

"Ini adalah hasil kerja keras penuh profesionalisme dan integritas serta dedikasi dari seluruh komponen bangsa yang ingin menperjuangkan dan memberikan terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia boleh bangga dengan hasil terbaik yang dipersembahkan anak-anak bangsanya," ujar Sri Mulyani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya