Agar Anak Buah Lebih Bahagia, Cek 4 Resolusi Tahun Baru Ini

Pemimpin perlu resolusi tahun baru agar pegawai lebih bahagia, sejahtera, dan perusahaan pun mendapat hasil positif

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Jan 2019, 08:40 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2019, 08:40 WIB
Travel - traveling (iStock)
Ilustrasi traveling. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut tahun baru, resolusi bagi para pemimpin bukan hanya untuk diri mereka sendiri, melainkan untuk anak buah yang mereka pimpin. Bila ingin lebih terlibat dalam kebahagiaan pegawai, pemimpin perusahaan juga perlu melakukan lima resolusi ini.

Dilansir dari Forbes, resolusi untuk para perusahaan pada dasarnya adalah lebih peka terhadap kebutuhan spesifik pegawai. Itu lebih baik ketimbang melakukan program positif yang sifatnya general tetapi tidak relevan bagi kebutuhan pegawai.

Faktor-faktor seperti emosional, sosial, mental, dan stres juga wajib dipantau. Terutama faktor stres, sebab itu pelan-pelan memberi dampak negatif bagi perusahaan.

Untuk lengkapnya, berikut rangkuman 4 resolusi tahun baru bagi perusahaan agar pegawai lebih bahagia, dan hasilnya perusahaan ikut untung.

1. Perhatikan 8 Faktor

[Bintang] Makanan
Ilustrasi makanan sehat. (medicalxpress.com)

Perusahaan jangan hanya memberikan diskon membership gym, sebab ada faktor-faktor lain yang bisa menunjang pegawai. Bila ingin membuat perbedaan pada tahun 2019, penelitian menunjukkan adalah delapan faktor agar pegawai bahagia secara total:

1. Fisik

2. Emosional

3. Sosial

4. Mental

5. Pekerjaan

6. Lingkungan

7. Finansial

8. Tujuan

Pemimpin yang cerdas paham bahwa pegawai yang bahagia dan sehat bisa memberi dampak positif bagi bisnis, dalam bentuk engagement yang meningkat, produktivitas meningkat, serta kepuasan kerja dan sense of purpose yang makin kuat.

2. Pahami Kebutuhan Pegawai

ilustrasi mata
Ternyata, mengaplikasikan krim mata memiliki aturannya sendiri. Simak di sini waktu terbaik untuk mengaplikasikan krim mata. (Foto: unsplash)

Ketika pergi ke klinik, dokter pasti akan menanyaKan rekam medis kita sebelum memberikan resep. Biasa asal memberikan resep, obat malah menjadi racun.

Begitu pun dengan kehidupan di kantor. Jangan membuat program positif yang terlalu generalisir. Ambil contoh kegiatan senam. Mungkin niatnya baik, tetapi pasti menyulitkan pegawai lain karena hal itu tak relevan dengan kebutuhan mereka. Bisa saja mereka sebetulnya butuh pelatihan komputer atau program mengelola stres.

Di tahun depan, sebelum melakukan kegiatan yang niatnya positif, jangan lupa melakukan assessment untuk memastikan program itu memberikan dampak terbaik dan relevan bagi pegawai.

3. Kelola Stres

Depresi (iStock)
Ilustrasi depresi. (iStockphoto)

Perusahaan yang tak acuh pada tingkat stres pegawai akan merugikan diri mereka sendiri. Memberikan beban dan ekspektasi ekstra pada pegawai hanya akan membuat stres dan burnout.

Hasilnya, pegawai menjadi tak bahagia, tidak sehat, engagement dan produktivitas menurun, dan pegawai resign massal. Disinilah tugas pegawai untuk melawan stres agar pegawai lebih produktif, sehat, dan lebih siap menghadapi situasi sulit pada tahun baru mendatang.

4. Latihan EQ

Ilustrasi anjing laut (iStock)
Ilustrasi anjing laut (iStock)

Kecerdasan emosional disebut sebagai sebuah hal esensial pada pemimpin sukses. Kecerdasan sosial ini termasuk memahami perasaan sendiri dan orang lain.

Pemimpin yang mengembangkan EQ akan menjadikan mereka lebih baik dalam peran sebagai pemimpin, komunikatir, dan pengambil keputusan.

Keadaan emosional menjadi penting karenaa pegawai yang menganggap perusahaannya peduli pada mereka lebih puas dalam bekerja, kadar stres pun menurun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya