Layanan Operasional Sriwijaya Air Kini Diambil Alih Anak Usaha Garuda Indonesia

Melalui kerjasama ini, ke depan Sriwijaya Air berharap dapat mengikuti langkah Garuda Indonesia yang memperoleh predikat Skytrax.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Jan 2019, 17:30 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2019, 17:30 WIB
Sriwijaya Air
Sriwijaya Air (Dok.Instagram/@sriwijayaair/https://www.instagram.com/p/BYXjxF0n2oR/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan di tahun-tahun mendatang, maskapai penerbangan Sriwijaya Air menjalin kerjasama dengan lima mitra strategis yang berada di bawah naungan Garuda Indonesia.

Kerjasama ini secara resmi ditandatangani pada Senin, 14 Januari 2019 di auditorium kantor pusat Garuda Indonesia yang berada di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adriaan Saul mengatakan, kerjasama ini menjadi langkah strategis yang diyakini akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan juga sebagai upaya peningkatan efisiensi dan optimalisasi perusahaan.

“Dengan didukung oleh lima unit usaha Garuda Indonesia Group sekaligus, kami optimis tahun 2019 ini Sriwijaya Air dapat meningkatkan kualitas pelayanannya. Sejalan dengan itu, maka kami optimis dapat meraih hasil yang positif dari sisi bisnis maupun kontribusi kami dalam pengembangan dunia penerbangan Indonesia,” ucap Joseph Saul.

Setelah berjalan efektif, maka ke depan beberapa kegiatan operasional penerbangan Sriwijaya Air akan dikelola oleh para mitranya.

Terkait Ground Handling Service, ke depan Sriwijaya Air akan memberikan kepercayaan kepada PT Gapura Angkasa.

Dan untuk sisi pelayanan konsumsi penumpang serta penjualan souvenir selama penerbangan, Sriwijaya Air menunjuk PT Aerofood Indonesia atau lebih dikenal dengan Aero Catering Service (ACS) sebagai pengelolanya.

Disisi lain, PT Aerotrans Service Indonesia akan mengelola seluruh transportasi pilot beserta awak kabin Sriwijaya Air. PT Aero Globe Indonesia atau dikenal dengan Aerotravel akan menjadi distribution channel Sriwijaya Air dalam travel dan leisure.

Dan untuk yang terakhir yakni penanganan kargo, Sriwijaya Air akan mempercayakan operasionalnya kepada PT Aerojasa Cargo atau Aero Express.

Melalui kerjasama ini, ke depan Sriwijaya Air juga berharap dapat mengikuti langkah Garuda Indonesia yang memperoleh predikat Skytrax dalam hal layanan serta sertifikasi IOSA dalam hal safety.

Garuda Pertimbangkan Ambil Alih Pengelolaan Operasional AirAsia

Tanpa Biaya Bahan Bakar, Terbang dengan AirAsia Lebih Hemat
AirAsia menghapus biaya bahan bakar, penumpang dapat lebih hemat ketika berpergian dengan AirAsia.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku mendapatkan tawaran dari AirAsia Indonesia untuk Kerjasama Operasi (KSO). Hanya saja, saat ini manajemen Garuda Indonesia masih mempertimbangkan hal itu.

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan, pertimbangan yang tengah dilakukan adalah benefit apa yang diperoleh Garuda Indonesia jika kerjasama dengan AirAsia Indonesia.

"Ya mereka minta KSO dengan kita, tapi saya belum bicarakan detail. Kita akan kihat opportunity nya, kalarena AirAsia ini kuat di internasional, jadi kita support juga ke Citilink. Jadi kita terbuka," kata Ari Askhara di Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Jika KSO ini terwujud, nantinya akan menjadi kerjasama dengan maskapai untuk ke sekian kalinya bagi Garuda Indonesia setelah sebelumnya dengan Sriwijaya Air.

Grup Garuda Indonesia, melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia, mengambil langkah strategis dengan mengambil-alih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air.

Langkah strategis ini direalisasikan dalam bentuk kerja sama operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Citilink Indonesia (Citilink) dengan PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air. KSO tersebut telah ditandatangani pada 9 November 2018. Nantinya keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut.

"Kerja sama operasi ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuangan termasuk membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen – komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang diantaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ari Askhara di Jakarta (14/11/2018).

Ari menambahkan bagi grup Garuda Indonesia, kerja sama joint operation ini, dapat memberikan dampak yang positif di antaranyaCitilink Indonesia dapat mensinergikan dan memperluas segmen pasar, jaringan, kapasitas dan kapabilitasnya, serta mempercepat restrukturisasi penyelesaian kewajiban grup Sriwijaya pada salah satu anak Perusahaan Garuda Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya