Liputan6.com, Jakarta - Meskipun sebelumnya Badan Kepegawaian Negara (BKN) memastikan proses pelaksanaan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan berlangsung aman dibandingkan dengan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 lalu, namun faktanya saat ini portal nasional Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN) down.
“Untuk infrastruktur (PPPK) akan sama dengan (CPNS). Tapi mudah-mudahan dengan load yang lebih rendah dengan infrastruktur yang sama ini akan tetap ringan. Jadi kita pastikan tahun ini akan lebih kuat karena partisipan lebih sedikit. Tahun lalu kan milenials juga yang banyak, tahun ini senior,” ujar Kepala Biro Humas BKN, Muhammad Ridwan di Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan pantauan terakhir, situs untuk rekrutmen PPPK itu tetap tak bisa dibuka. Ketika diperiksa lewat situs "Down for Everyone or Just Me", ternyata portal SSCASN tak hanya down bagi Liputan6.com saja.
Saat dihubungi via telepon, Ridwan pun mengatakan hal yang berbeda, saat ini ia dapat mengakses portal tersebut. Ridwan pun menambahkan saat ini portal tersebut hanya berisikan flyer informasi pembukaan.
Ucapan ini sedikit berbeda dari sebelumnya ketika Ridwan menyebut PPPK akan lebih mudah ditangani ketimbang seleksi CPNS. Sebab, prosesi ini tidak terlampau kompleks seperti seleksi CPNS.
Sekadar informasi, hari ini peminat PPPK belum bisa mendaftar melalui portal SSCASN. Rencananya, pendaftaran administrasi akan dibuka pada tanggal 10 Februari mendatang.
Ucapan Sebelumnya
Beberapa am sebelumnya, BKN memastikan proses pelaksanaan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan berlangsung aman jika dibandingkan dengan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018.
Kepala Biro Humas BKN Muhammad Ridwan mengatakan, meski portal BKN kala itu sempat down dikarenakan membludaknya pendaftar CPNS, pada pelaksanaan PPPK, ia memastikan hal tersebut tidak akan terjadi kembali.
"Biar enggak down gimana? Jadi gini, ini (PPPK) tuh lebih less complex daripada kemarin (CPNS 2018). Baik itu dari segi quantity ataupun quality," ujarnya di Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Ridwan menjelaskan, dari segi pendaftar sendiri, PPPK dipastikan akan lebih sedikit jika dibandingkan seleksi CPNS. Selain itu, PPPK akan membuka peluang bagi honorer diatas 35 tahun.
"Untuk infrastruktur (PPPK) akan sama dengan (CPNS). Tapi mudah-mudahan dengan load yang lebih rendah dengan infrastruktur yang sama ini akan tetap ringan. Jadi kita pastikan tahun ini akan lebih kuat karena partisipan lebih sedikit. Tahun lalu kan milenials juga yang banyak, tahun ini senior," pungkasnya.
Advertisement
Tenang! Tidak Ada Tes SKD untuk Rekrutmen PPPK
Kabar menenangkan muncul bagi peserta rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pasalnya, mereka semua bisa tenang karena tidak ada tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
"Jadi tak ada SKD. karena mereka semua (eks honorer K2) dianggap sudah memenui syarat-syarat dasar," jelas Kepala Biro Humas BKN M. Ridwan pada Jumat (8/2/2019) di Jakarta.
Seperti diketahui, tes SKD menjadi tantangan utama para peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun lalu. Bahkan, Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dikeluhkan akibat opsi jawabannya. Alhasil, banyak yang gagal di TKP, meski berhasil melalui tes-tes lainnya.
Sebagai gantinya, ada tiga tes yang harus dilalui oleh PPPK, yakni seleksi administrasi, seleksi kompetensi manajerial, sosio-kultural dan teknis.
Ridwan menyebut, seleksi kompetensi manajerial, sosio-kultural, dan teknis akan menggunakan Computer Assisted Test (CAT). Ada pula tahap wawancara untuk memastikan kualitas calon PPPK.
Untuk lokasi, Ridwan menyebut akan ada sekitar 530 kabupaten dan kota yang menyediakan fasilitas tes. Bila semuanya sesuai jadwal, maka hasil PPPK akan diumumkan pada 1 Maret mendatang.
"Yang pertama tes seleksinya ada administrasi silahkan disiap-siapkan, skan dokumen," tegas Ridwan.