Presiden Jokowi Ingin Pasar Rakyat Punya Aplikasi Pemasaran

Jokowi meminta kepada pemerintah daerah untuk membantu para UMKM atau para pedagang dalam pengembangan produk-produk yang dijual di pasar.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Mar 2019, 11:16 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2019, 11:16 WIB
Blusukan ke Pasar Minggu, Jokowi Beli Buah dan Sayur
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbelanja saat blusukan di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (22/2). Dalam blusukan tersebut Jokowi memantau harga sembako sekaligus belanja sayur dan buah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh pengelola pasar rakyat dan pemangku kepentingan untuk mempesiapkan diri dalam menghadapi perkembangan teknologi. Dia ingin, pasar rakyat di Indonesia memiliki aplikasi pemasarannya.

Pengembangan pemasaran dengan menggunakan aplikasi ini merupakan bentuk pengembangan online demi meningkatkan omset dan kesejahteraan para pedagang itu sendiri. Selain itu, dengan berbasis teknologi seperti ini juga memudahkan masyarakat dalam berbelanja.

"Saya ingatkan, hati-hati. Saya minta pasar kita juga harus bangun sistem online dan juga perbaiki sistem offline. Sehingga pasar rakyat punya marketplace, punya platform untuk menyiapkan menuju era digital," kata Jokowi di ICE BSD, Tangerang Selatan, Selasa (12/3/2019).

Untuk sisi offline, Jokowi meminta kepada pemerintah daerah untuk membantu para UMKM atau para pedagang dalam pengembangan produk-produk yang dijual di pasar. Pengembangan ini mulai dari pengemasan hingga branding produk itu sendiri.

Dicontohkannnya, selama ini dalam APBD anggaran untuk pengemasan produk unggulan dinilai masih sangat minim. Diharapkan anggaran seperti ini bisa lebih banyak setiap tahunnya.

Dengan dibangun kekuatan pasar dari sisi offline dan juga online ini, dia yakin, omset di setiap pasar-pasar rakyat akan meningkat.

"Itu kalau disambungkan nasional, ada marketplace di tingkat nasional, akan menjadi keuatan besar. Tidak hanya fisiknya tapi juga omzet meningkat di pasar rakyat itu sendiri," tambah Jokowi.

"Kalau nasional sudab ketemu, bisa kita sambungkan ke global marketplace. Sehingga jaringan ini ke depan perlu disiapkan semuanya," pungkas dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Revitalisasi Pasar Dinilai Langkah Tepat Geliatkan Ekonomi Rakyat

Blusukan ke Pasar Minggu, Jokowi Beli Buah dan Sayur
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melihat-lihat sayuran saat blusukan di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (22/2). Kehadiran Jokowi juga mendadak dan tanpa kabar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus menggalakkan program revitalisasi pasar. Langkah ini pun dinilai tepat guna mampu meningkatkan ekonomi rakyat.  Program ini dinilai bisa meningkatkan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok.

Selain itu, revitalisasi pasar diyakini juga mampu menarik kembali masyarakat modern yang sempat enggan berbelanja di pasar tradisional yang terkesan kumuh.

“Revitalisasi pasar ini merupakan suatu program yang tepat, yang bagus dilakukan oleh pemerintah. Kaitannya pertama, menarik kembali konsumen-konsumen supaya mau belanja ke pasar. Kemudian juga meningkatkan akses masyarakat terhadap kebutuhan utama,” ujar Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus, di Jakarta, Senin (11/3/2019). 

Pentingnya revitalisasi pasar guna menarik kembali konsumen berbelanja tradisional ini karena adanya perubahan perilaku konsumen. Saat ini masyarakat cenderung memilih tempat berbelanja yang nyaman. Perbaikan fasilitas pasar mutlak diperlukan jika tidak ingin pasar rakyat kian sepi pembeli.

“Kalau pasarnya sudah langka terus sudah banyak yang rusak sana-sini, ini perlu ditingkatkan kembali dan diperluas kapasitasnya,” dia menambahkan.

Dengan makin ramainya pasar tradisional, kesempatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk makin berkembang kian luas. Ini mengingat badan pengelola pasar tradisional kera memiliki pola kemitraan dengan UMKM.

“Keterlibatan pemerintah di sini penting, terutama bisa memicu perekonomian di wilayah yang dimotori UMKM,” imbuh Heri lagi.

Namun dia tetap mengingatkan, ke depan pemerintah perlu terus mengembangkan pasar berdasarkan pemetaan yang lebih presisi. Perlu dibuat pemetaan revitalisasi pasar berdasarkan permintaan suatu wilayah.

“Daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk lebih besar, ini mungkin perlu pasar tradisional yang lebih luas, kapasitasnya lebih tinggi,” jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya