Tesla PHK 150 Pegawainya Lagi, Ada Apa?

Kali ketiga Tesla memecat pekerjanya pada awal 2019.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 15 Mar 2019, 08:20 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2019, 08:20 WIB
Elon Musk
Elon Musk, founder Tesla dan SpaceX. Sumber: Business Insider

Liputan6.com, New York - Ini kali ketiga Tesla memberhentikan pekerjanya pada awal 2019. Perusahaan mobil listrik ini baru-baru saja mem-PHK sejumlah karyawannya. Hal ini dilakukan karena sepinya permintaan akan mobil mewah buatannya.

Dilansir dari laman Business Insider, Tesla sudah memotong setengah dari tim rekrutmen globalnya sekitar 150 orang. Meskipun tahun lalu, perusahaan ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik hingga pegawai mencapai 45.000.

Namun sayangnya awal 2019 ini jumlah karyawannya turun secara drastis.

Awal pekan ini, CEO Tesla, Elon Musk menerangkan bahwa hal ini dilakukan karena mereka ingin menutup toko-toko dan beralih berjualan secara online. Untuk itu, mereka memangkas habis-habisan jumlah karyawannya.

Namun ternyata selain memangkas karyawannya, mereka juga mengumkan akan menaikkan harga pada semua mobilnya kecuali untuk entry level Model 3.

Ini dilakukan sebagai langkah untuk mengembalikan kerugian mereka akibat pemotongan harga pada dua minggu sebelumnya.

Dari akhir Febuari hingga minggu lalu, Tesla dilaporkan telah mem-PHK 8 persen dari karyawannya. Selain itu, mereka juga meminta agar para karyawannya mengakhiri shift mereka lebih awal dan membatasi pekerjaannya.

Tesla Tak Bayarkan Bonus Karyawan yang di-PHK, Benarkah?

Tesla Model 3
Tesla Model 3, mobil listrik ketiga Tesla siap dikirim ke konsumen. (Carscoops)

Perusahaan mobil listrik Tesla baru-baru ini mem-PHK sejumlah karyawannya. Meski begitu, seorang mantan supervisor di pabrik Tesla yang juga baru di-PHK menyebut, dirinya tidak menerima bonus atas pekerjaannya.

Hal ini dikicaukan oleh istri mantan karyawan bernama Dan Pollock, Kari Pollock, melalui Twitter.

"Saya syok, dengan bagaimana perusahaan memperlakukan suami saya. Mereka menolak memberikan bonus performa 2018 dan bonus lainnya," kata Kari Pollock, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Mercury News, Senin (28/1/2019).

Sekadar informasi, dua minggu lalu Tesla mengumumkan mereka akan memutus kontrak 7 persen karyawannya.

CEO Tesla Elon Musk mengatakan, perusahaan tengah mengalami tantangan berat karena berkompetisi dengan industri otomotif yang ditenagai bahan bakar minyak.

Dikatakan, seluruh karyawan Tesla menerima bonus, termasuk ekuitas dan bonus mereka kinerja dalam bentuk uang tunai.

Kedua bonus rencananya diberikan sesuai jadwal, dengan pembayaran per tiga bulan, dimulai satu tahun setelah bekerja dan berlanjut selama empat tahun.

Kepada Dan Pollock, sebelumnya Tesla mengatakan, ia tidak akan menerima sisa bonus masuknya dan seluruh bonus 2018.

Namun belakangan pihak HRD Tesla mengklarifikasi, Dan Pollock akan menerima satu dari 48 pembayaran bonus 2018-nya. Demikian kata sang istri. 2 dari 3 halaman Bonus Dibayarkan Bertahap  Tesla Model 3 resmi diluncurkan. (Motor1)"Kami tak memiliki tabungan sama sekali. Masalah keuangan keluarga kami sangat serius," kata Kari Pollock.

Meski begitu, analis indutri teknologi Tim Bajarin mengatakan, biasanya perusahaan teknologi dan perusahaan lainnya membayar bonus secara bertahap sesuai jadwal.

Sementara, pekerja yang diberhentikan mungkin akan kehilangan pembayaran bonus seandainya mereka tetap bekerja.

"Kondisi ini relatif normal, namun setiap perusahaan melakukan cara berbeda. Intinya, semuanya tergantung seberapa baik penjabaran dalam kontrak Tesla," kata Bajarin.

Bonus Dibayarkan Bertahap

Ribuan Mobil Listrik Tesla Dikirim ke Cina
Ribuan mobil listrik tesla dikirim ke Cina (Chinadaily)

"Kami tak memiliki tabungan sama sekali. Masalah keuangan keluarga kami sangat serius," kata Kari Pollock.

Meski begitu, analis indutri teknologi Tim Bajarin mengatakan, biasanya perusahaan teknologi dan perusahaan lainnya membayar bonus secara bertahap sesuai jadwal.

Sementara, pekerja yang diberhentikan mungkin akan kehilangan pembayaran bonus seandainya mereka tetap bekerja.

"Kondisi ini relatif normal, namun setiap perusahaan melakukan cara berbeda. Intinya, semuanya tergantung seberapa baik penjabaran dalam kontrak Tesla," kata Bajarin.

Juru bicara Tesla mengatakan, pihaknya telah menghubungi Dan Pollock, salah satu karyawan yang terkena PHK untuk mengklarifikasi masalah proses pembayaran bonus.

"Ketika seseorang meninggalkan perusahaan secara sukarela maupun tidak, mereka tidak menerima ekuitas yang belum dibagikan. Ini biasa terjadi di perusahaan di mana ekuitas diberikan kepada karyawan, tidak hanya di Tesla," tutur sang juru bicara Tesla.

Tesla menyebut, seperti karyawan lain yang terkena PHK, Dan Pollock akan menerima pembayaran bonus dan tunjangan penuh dalam 60 hari ke depan, ditambah dengan penghargaan ekuitas triwulanan berikutnya, yang dijadwalkan dibayar 5 Maret 2019.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya