Proyek Palapa Ring Rampung, Ekonomi Digital RI Bakal Mudah Berkembang

Pemerintah membangun infrastruktur untuk menunjang konektivitas antar daerah di Indonesia secara digital, yaitu Palapa Ring.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2019, 16:00 WIB
20150910-Darmin Nasution
Menko Perekonomian Darmian Nasution saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koodinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebutkan, saat ini pemerintah membangun infrastruktur untuk menunjang konektivitas antar daerah di Indonesia secara digital, yaitu Palapa Ring.

Hal itu dia sampaikan dalam acara Deklarasi Gerakan Smart Citizen di The Tribrata, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

"Salah satu infrastruktur yang sangat penting berkaitan dengan kegiatan hari ini adalah apa yang disebut sebagai Palapa Ring," kata Darmin.

Darmin menuturkan, Palapa Ring adalah infrastruktur serat fiber optik yang kemudian menjadi fasilitas dalam program kecepatan dan kualitas komunikasi melalui teknologi internet.

"Nah itu sudah kita mulai sejak dua tahun lalu," ujar dia.

Dia mengatakan, saat ini Palapa Ring bagian Barat Indonesia sudah rampung. Tinggal menunggu waktu untuk diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita lagi menunggu pak Presiden punya waktu kapan untuk meresmikannya. Kita sudah tawarkan sejak beberapa minggu yang lalu tapi bapak itu luar biasa agendanya ya," ujarnya.

Sementara itu, untuk Palapa Ring bagian Timur Indonesia saat ini sudah memasuki tahap finalisasi dan akan segera rampung dalam waktu dekat.

Darmin menyebutkan, Palapa Ring dapat menjadikan Indonesia memiliki koneksi secepat negara lain.

"Palapa ring tengah juga selesai, Timur sedang penuntasan. Begitu tuntas, maka seluruh nusantara akan tersambung , terhubung dengan kualitas komunikasi dan kecepatan yang sama baiknya dengan negara lain di dunia ini," ungkapnya.

Darmin melanjutkan, nantinya jika semua Palapa Ring sudah beroperasi maka konektivitas komunikasi antar daerah di seluruh tanah air akan menjadi lancar.

Selain itu, ekonomi digital seperti Fintech dan E-Commerce juga dapat berkembang dengan lebih mudah.

"2019 selesai seluruhnya, kita menjangkau 514 kabupaten dan kota," ujar dia.

 

Kondisi Geografis Jadi Tantangan Pembangunan Palapa Ring Timur

Dirut BAKTI, Anang Latif
Dirut BAKTI, Anang Latif. Liputan6.com/ Andina Librianty

Sebelumnya, kondisi geografis wilayah Indonesia Timur yakni pegunungan tinggi, menjadi tantangan tersendiri dalam proses pembangunan proyek Palapa Ring. Saat ini, proses pembangunan Palapa Ring paket Timur sudah mencapai 94,5 persen.

Palapa Ring Timur menjadi yang paling terakhir selesai dibangun. Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, sampai dengan pedalaman Papua.

Pembangunan Palapa Ring Timur tidak berjalan dengan begitu mudah karena di beberapa wilayah, seperti Papua, mengalami hambatan teknis. Antar kota di Papua yang terhalang pegunungan tinggi, membuat pengiriman logistik material harus mengerahkan upaya ekstra. 

"Ini (Papua) satu-satnya lokasi yang membuat kami harus mengarahkan sampai menggunakan enam helikopter untuk logistik material. Jadi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengerjaan," jelas Direktur Utama Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (Dirut BAKTI), Anang Latif, di kantornya, Selasa 19 Maret 2019.

Tantangan pun ditambah dengan adanya bencana banjir bandang beberapa waktu lalu yang melanda sebagian wilayah di Sentani, Papua. Imbasnya, logistik material untuk pembangunan Palapa Ring ini terhambat.

Kendati demikian, pemerintah tetap optimistis Palapa Ring Timur akan selesai sesuai jadwal yang ditargetkan.

Palapa Ring merupakan proyek pembangunan jaringan serat optik, yang bertujuan menghadirkan akses internet merata dan cepat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan ini juga mencakup daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

"Bagi yang belum paham, konsep Palapa Ring ini adalah membuat jalan tol langit. Pengguna jalan tol sendiri secara langsung dari operator telekomunikasi seperti Telkom, Telkomsel, XL maupun Indosat, yang menggunakan jaringan tersebut," ungkap Anang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya