Jadon Sancho Jadi Pesepak Bola Muda Termahal di Dunia

Jadon Sancho berhasil mengalahkan nama beken lain dari berbagai klub Eropa.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Mei 2019, 21:11 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2019, 21:11 WIB
Pemain Muda Manchester City yang Di Sia Siakan Guardiola
3. Jadon Sancho – Kepindahan Sancho ke Dortmund akan menjadi penyesalan terbesar Guardiola.Kini pemain 18 tahun tersebut tampil sebagai pemain bintang Borussia Dortmund dengan mencetak 7 gol dan 9 assist dari 24 pertandingan. (AFP/Odd Andersen)

Liputan6.com, Dortmund - Pemain Inggris Jadon Sancho (19) menjadi pesepak bola berusia di bawah 20 tahun yang termahal di dunia. Harganya ditaksir bisa menembus 150 juta pound sterling atau Rp 2,8 triliun (1 pound sterling = Rp 18.702).

Estimasi itu berdasarkan laporan CIES Football Observatory yang memakai analytics dan data untuk mengukur nilai para pemain bola, demikian laporan One Football.

Pemain termahal bernama lengkap Jadon Malik Sancho ini lahir di London, namun bermain di Bundesliga. Posisinya adalah winger di Borussia Dortmund. Ia juga tercatat di daftar pemain tim nasional inggris.

Nilai Sancho sebagai pemain muda termahal  juga mengalahkan pemain bintang lain di Premier League, LaLiga, dan Serie A.

 
 
 
View this post on Instagram

Another birthday reached! 🎉 Truly blessed! 🙏🏼

A post shared by Jadon Sancho (@sanchooo10) on

Situs Bundesliga memuji tekad Sancho bermain sepak bola meski ia tidak pernah pergi ke tempat latihan yang mahal. Sancho pun mengaku lebih memilih bermain sepak bola ketimbang terjebak hal-hal negatif.

"Sepulang sekolah, saya hanya ingin bermain sepak bolah. Di sekitar saya, banyak orang-orang yang melakukan hal tidak baik, tetapi saya tidak pernah ingin berurusan dengan mereka," ujar Sacho.

Selain Sacho, berikut nama pemain termahal dari liga lain yang menjadi termahal berdasarkan laporan CIES Football Observatory serta umur dan klubnya:

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pemain Muda Termahal di Liga Eropa

Arsenal Tumbang di Markas Bate Borisov
Aksi Matteo Guendouzi melewati pemain Bate Borisov, Bojan Dubajic pada leg 1,32 besar Liga Europa yang berlangsung di stadion Borisov Arena, Borisov, Jumat (15/2). Arsenal tumbang 0-1 kontra Bate Borisov. (AFP/Sergei Gapon)

Premier League

Mattéo Guendouzi (20)

Arsenal

70 juta pound sterling (Rp 1,3 triliun)

LaLiga

Vinícius Júnior

Real Madrid

55 juta pound sterling (Rp 1 triliun)

Serie A

Nicolò Zaniolo

AS Roma

67 juta pound sterling (Rp 1.2 triliun)

Ligue 1

Moussa Diaby 

PSG

15 juta pound sterling (Rp 280,5 miliar)

Abramovich Ogah Jual Chelsea ke Miliarder Terkaya di Inggris

Chelsea
Chelsea lolos ke Liga Champions musim depan. (AFP/Daniel Leal-Olivas)

Kabar menarik lain muncul dari Liga Inggris. Kabarnya, miliarder penggemar Manchester United masih berminat membeli Chelsea. 

Miliarder Roman Abramovich tidak berminat menjual klub sepak bola Chelsea. Bos perusahaan tambang ini bahkan tak tertarik terhadap minat orang terkaya di Inggris, Sir Jim Ratcliffe.

Dilaporkan ESPN, Sir Jim Ratcliffe mulai bertanya-tanya mengenai ketersediaan Chelsea pada Mei tahu lalu. Abramovich ternyata sama sekali belum pernah berbincang dengan Ratcliffe mengenai itu.

Sumber menyebut Abramovich masih berkomitmen mengurus klub yang ia beli pada Juli 2003 lalu. Uang sebesar 1,13 miliar pound sterling telah ia kucurkan dari kantongnya demi membesarkan Chelsea.

Sementara, The Times menyebut Sir Ratcliffe menawar hingga 2 miliar pound sterling saja (Rp 37,1 triliun). Hingga kini, ia diketahui masih terus mencoba membeli Chelsea meski sang miliarder adalah penggemar Manchester United.

Saat ini valuasi Si Biru adalah sebesar 4 miliar pound sterling. Angka itu fantastis mengingat Abramovich membeli klub itu hanya seharga 140 juta pound sterling.

Sir Jim Ratcliffe adalah bos perusahaan petrokimia dengan kekayaan mencapai 21 miliar pound sterling (Rp 390,4 triliun). Sementara, Abramovich adalah miliarder terkaya di Israel sejak mendapat kewarganegaraan Rusia dan Israel tahun lalu.

Sampai saat ini, Abramovich tidak bisa masuk ke Inggris karena masalah visa. Menegangnya hubungan Rusia dan Inggris disebut memengaruhi kejadian ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya