Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pada H-1 Lebaran 2019 pemberlakukan rekayasa lalu lintas one way sudah tidak dilakukan. Mengingat, pada Selasa besok volume pemudik sudah tidak begitu banyak.
"Kalau kecenderungan menurun, besok tidak ada lagi one way," kata Budi Karya di Kantornya, Jakarta, Senin (3/6/2019).
Kendati begitu, dirinya mengaku tetap akan mengantisipasi apabila ada lonjakan yang tidak diduga. Karena menurutnya, masih ada saja sejumlah pemudik yang nekat dan berangkat pada H-1 sebelum Lebaran.
Advertisement
"Tapi kita lihat apakah ada lonjakan atau tidak, kalau naik masih mungkin Kakorlantas melakukan lagi one way," katanya.
Baca Juga
Seperti diketahui, Atas diskresi Kepolisian, PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali memberlakukan rekayasa lalu lintas one way pada hari ini sejak pukul 06.25 WIB. Pemberlakuan ini dimulai dari Km 70 Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai sengan Km 414 GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang.
Pemberlakuan one way di hari keempat ini juga maju lebih awal dari yang telah direncanakan sebelumnya pukul 09.00 WIB. Ini diputuskan dengan memastikan lajur sebaliknya (arah Jakarta) telah steril sehingga tidak ada pengguna jalan yang terjebak dalam perjalanan ke Jakarta.
"Tapi sekali lagi karena komandan semua kegiatan adalah Kakorlantas, kita serahkan Kakorlantas," pungkas Budi.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Puncak Arus Balik Lebaran 2019 Diprediksi 8 dan 9 Juni
Sebelumnya, puncak arus balik kendaraan yang mengarah ke Jakarta diprediksi akan terjadi pada tanggal 8 dan 9 Juni 2019. Sistem satu arah juga akan diberlakukan pada arus balik nanti.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, rentang waktu arus balik tahun ini lebih pendek dari pada saat arus mudik. Untuk itu, Budi Karya mengimbau agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan baik untuk melakukan perjalanan pada arus balik, agar tidak terjadi penumpukan di satu waktu tertentu.
“Jeda hari sisa cuti bersama dengan waktu masuk kerja karyawan setelah Lebaran sangat sempit. Untuk itu kami menyarankan kalau pulang itu sebaiknya tanggal 6,7 atau 10 Juni karena tanggal 8 dan 9 Juni itu akan puncak sekali. Bisa dibayangkan kepadatannya karena pada waktu arus mudik ada waktu 8 hari, sementara untuk arus baliknya hanya 4 atau 5 hari,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, Senin (3/6/2019).
BACA JUGA
Saat ini Kemenhub bersama-sama dengan Korlantas Polri dan pihak-pihak terkait lainnya tengah menyiapkan strategi penanganan pada arus balik Lebaran.
Sementara itu pada hari ini, Senin (3/6) atau H-2 jelang Lebaran, rekayasa arus lalu lintas dengan penerapan one way di ruas tol Jakarta-Cikampek mulai KM 70 hingga KM 414 GT Kalikangkung masih diberlakukan hingga Senin (3/6) ini, yang semula hanya diberlakukan hingga Minggu (2/6).
Budi Karya menyebut sistem ini efektif guna mengurai kepadatan lalu lintas yang masih terjadi hingga H-2 Lebaran. Akan tetapi menurutnya, penerapan one way ini akan bersifat situasional dan dinamis. Jika arus lalu lintas lancar maka rencananya sistem ini tidak berlaku hingga pukul 21.00 seperti biasanya.
“One way sejauh ini sampai tadi pagi itu berlangsung baik, dan ini menyelesaikan masalah. Hari ini kita akan mengurangi jumlah dari one way yang tadinya sampai jam 9 malam. Kemungkinan kalau tidak ada suatu load yang terlalu banyak, kita akan jadikan 2 arah (contra flow). Hari ini kita excercise,” jelasnya.
Rencananya pada arus balik ini juga akan diberlakuan sistem one way mulai 8 sampai dengan 10 Juni 2019 dimulai dari KM 189 di ruas Tol Palimanan sampai KM 70 di Gerbang Tol Cikampek Utama atau Cikatama.
Advertisement