Emas Jadi Instrumen Investasi Potensial Saat Bunga Acuan BI Turun

Berinvestasi emas memiliki potensi keuntungan sedikit lebih besar dibanding bermain obligasi ataupun melakukan pembelian reksadana saham.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Jul 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 15:00 WIB
20161115-Harga-emas-turun-Rp-2000gram-AY2
Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun Rp 2.000 menjadi Rp 593 ribu per gram pada perdagangan hari ini, Jakarta, Selasa (15/11). Di awal pekan harga emas Antam ada di angka Rp 595 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Emas batangan merupakan bentuk investasi yang paling menarik dan potensial saat ini. Hal tersebut lantaran proses likuiditasnya terbilang mudah.

"Emas menawarkan kemudahan likuiditas, jadi kalau mau dicairkan bisa cepat," jelas Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira kepada Liputan6.com, Sabtu (27/7/2019).

Sebelumnya, Panel Ahli Katadata Insight Center Damhuro Nasution sempat menyampaikan, investasi paling menarik dalam kurun waktu tiga bulan ke depan adalah obligasi. Kesimpulan itu diambil berdasarkan survei yang dilakukan pada 260 pengelola dana investasi.

Menanggapi hal tersebut, Bhima tak memungkiri bahwa pergerakan imbal hasil (yield) obligasi terbitan pemerintah memang terhitung tinggi. Namun, emas batangan secara potensi lebih besar lantaran pergerakannya terus melonjak naik sejak awal tahun ini.

"Imbal hasil obligasi pemerintah atau SBN (Surat Berharga Negara) untuk tenor 10 tahun memang masih cukup tinggi, diatas 7,2 persen. Dibandingkan dengan indeks saham return year to date cuman 0,69 persen," terangnya.

"Tapi yang paling prospek sebenarnya emas batangan. Harga emas internasional secara year to date atau dari awal tahun naiknya 10,1 persen," dia menambahkan.

Dia menekankan, hal yang perlu diperhatikan saat membeli obligasi yakni tren suku bunga ke depan yang bisa menurun seiring pemangkasan bunga acuan oleh Bank Indonesia. "Ini juga mempengaruhi imbal hasil obligasi," sambungnya.

Secara perbandingan, ia memaparkan, berinvestasi emas memiliki potensi sedikit lebih besar dibanding bermain obligasi ataupun melakukan pembelian reksadana saham.

"Kalau untuk kondisi sekarang, kira-kira pemegang saham 30 persen, obligasi 30 persen, dan emas 40 persen," ujar Bhima.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Harga Emas Antam Rp 704.000 per Gram di Akhir Pekan

20161115-Harga-emas-turun-Rp-2000gram-AY1
Seorang teller menunjukan emas batangan di Jakarta, Selasa (15/11). Harga emas batangan atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibuka turun Rp 2.000/gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam pada Sabtu (27/7/2019) naik Rp 2.000 menjadi Rp 704.000 per gram. Di perdagangan sebelumnya, harga emas berada di Rp 702.000 per gram.

Dikutip dari laman logammulia.com, emas dijual mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Sementara itu, harga jual kembali emas Antam atau buyback juga naik Rp 2.000 menjadi Rp 633.000 per gram.

Harga dan ketersediaan emas Antam ini hanya berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Untuk harga dan ketersediaan emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya