Menko Darmin Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1 Persen

Ekonomi kuartal II 2019 tidak tumbuh cukup besar karena adanya gejolak ekonomi global yang turut memberi dampak ke dalam negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Agu 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2019, 19:00 WIB
Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Indonesia Tawarkan Infrastruktur Menjajikan di IMF-WB
Menko Perekonomian Darmin Nasution memberi sambutan dalam Indonesia Investmen Forum (IIF) 2018 di ajang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali, Selasa (9/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2019 pada Senin 5 Agustus. Dalam kesempatan itu, BPS juga akan memaparkan Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution memprediksi, capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5,1 persen. "Saya kira sih, akan ada di sekitar 5,1 persen," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Darmin mengatakan, konsumsi dan investasi akan memberi sumbangsih besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Apalagi ada beberapa momentum yang terjadi sepanjang kuartal II di antaranya pemilihan umum dan Ramadan.

"Karena yang pertama investasinya juga oke. Yang kedua konsumsi rumah tangga juga masih oke. Ekonomi kita motor pertamanya, kan memang konsumsi masyarakat, baru investasi, baru ekspor impor sebenarnya," jelasnya.

Meski demikian, ekonomi kuartal II diakui tidak tumbuh cukup besar karena adanya gejolak ekonomi global yang turut memberi dampak ke dalam negeri. "Memang ekonomi dunia juga melambat, perdagangan melambat, ekspor kita masih belum. Impornya malah turun beberapa bulan ini," jelasnya.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2019 hanya sebesar 5,07 persen. Capaian ini naik tipis apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 5,06 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal 1 2019 tumbuh 5,07 persen, naik tipis dibanding periode sebelumnya," kata Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya.

Suhariyanto mengatakan apabila dibandingkan secara year on year memang pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh. Meski tidak signifikan pertumbuhan ini dinilai cukup baik.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Entrepreneur Bakal Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi RI di 2045

Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara
Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan terkait rencana pemindahan ibu kota negara di Jakarta, Selasa (30/4/2019). Pemerintahan Presiden Jokowi kembali membuka wacana pemindahan ibu kota negara karena kondisi lingkungan Jakarta yang semakin menurun. (merdeka.com/Imam Buhori)

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan Indonesia akan menjadi negara maju dengan didukung banyaknya entrepreneur di bidang ekonomi kreatif.

Kata dia, potensi dari perkembangan ekonomi digital Indonesia akan menjadi katalisator atau roda penggerak pertumbuhan ekonomi di tahun 2045.

"Kami melihat tahun 2045 ekonomo digital bisa menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan kata lain, startup yang muncul saat ini baik yang sudah decacorn dan unicorn atau masih awal, akan menjadi masa depan entrepreneur Indonesia," tuturnya di Jakarta, Selasa (23/7/2019). 

Menteri Bambang tidak menampik, kreatifitas anak-anak muda Indonesia pada ekonomi digitalmemang sungguh luar biasa. Hal ini sangat berbeda dengan kontribusi pengusaha RI di masa-masa sebelumnya.

"Di masa lalu, calon enterprenuer lebih banyak dibidang perdagangan, ritel atau jasa seperti restoran tapi belakangan ini bahwa anak-anak muda ternyata kreatifitasnya sudah luar biasa," terangnya.

Dia pun menerangkan, ekonomi Indonesia di masa depan akan disokong oleh pengusaha atau entrepreneur pada sektor ekonomi kreatif.

"Indonesia hanya bisa jadi negara maju kalau semakin banyak jadi enterpreuner, bukan semakin banyak jadi PNS," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya