Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal memiliki posisi yang tidak ada pada periode sebelumnya. Posisi tersebut yaitu jabatan Wakil Menteri (Wamen) BUMN.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan saat ini ada sejumlah calon yang bakal diusulkan untuk mengisi posisi orang nomor dua di Kementerian BUMN tersebut. Erick membenarkan bahwa salah satu calon, yakni Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjoyo.
"Iya salah satu kandidat saya rasa profesional dan lebih muda dari saya kan," kata dia, di Kementerian BUMN, Rabu (23/10).
Advertisement
Menurut dia, pemilihan Wakil Menteri BUMN akan dibahas di rapat koordinasi terbatas dalam waktu dekat. Meski demikian, dia belum bisa memastikan secara pasti siapa yang akhirnya menjadi Wamen BUMN.
Erick menjelaskan, dengan cakupan BUMN yang luas, ada kemungkinan Wakil Menteri diisi beberapa orang. Hal tersebut juga telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Ya kalau 142 (perusahaan) bisa dua (Wamen) bisa tiga. Bahkan Pak Presiden bilang kalau perlu 5 ya dikasih tapi kan kita lihat lah. Kan di sini ada juga Pak Sesmen, Deputi sudah ada tugasnya sinkronisasi," tandasnya.p
Reporter:Â Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Soal Utang BUMN, Ini Kata Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir angkat suara terkait kondisi utang BUMN. Menurut dia, utang bukanlah hal buruk. Selama dimanfaatkan secara produktif.
"Kita jangan terjebak juga utang itu salah. Tetapi kalau utang itu bermanfaat dan bisa menjadikan sebuah cashflow atau sebuah pendapatan yang baik saya rasa tidak ada salah," kata dia, saat ditemui, di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10).
Erick Thohir menjelaskan, utang diperlukan dalam menjalankan usaha. Utang dipakai oleh pelaku usaha sebagai modal dalam menjalankan usaha.
"Sama lah, kalau kita liat bagaimana teman teman misalnya di UKM atau pengemudi motor, motornya sendiri kan leasing tapi dia sendiri mencari income lalu bisa dibayar itu kan tidak apa-apa," lanjut dia.
Dia menegaskan, yang menjadi persoalan yakni ketika utang yang ditarik justru dikorupsi.Â
"Yang bahaya kalau sudah ngutang dikorupsi, nah itu yang kita harus tuntaskan dan harus ditindaklanjuti" tandasnya.Â
Reporter:Â Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement