Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pilihan Suahasil Nazara sebagai pendampingnya jadi Wakil Menteri Keuangan adalah pilih tepat Presiden Joko Widodo. Dia menjelaskan tidak ada campur tangannya untuk memilih Wamen.
"Sudah ditetapkan Pak Presiden sesuai kebutuhan organisasi dan sesuai klasifikasinya. Jadi is a good choice," kata Sri Mulyani usai mengikuti pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (25/10).
Baca Juga
Diketahui sebelumnya Suahasil menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Dalam sambutannya, Suahasil mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan dirinya untuk memperbaiki kebijakan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
Advertisement
"Membantu memperbaiki kebijakan dalam mempercepat investasi, serapan tenaga kerja, peningkatan perekonomian," kata Suahasil di Jakarta, Jumat (25/10).
Suahasil menjadi PNS sebagai dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) sejak 1999, dan pada tahun 2009 mendapatkan gelar Guru Besar (Profesor) di bidang Ilmu Ekonomi. Di lingkungan FEB-UI, Suahasil pernah menjadi Kepala Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi (2004-2005), Kepala Lembaga Demografi (2005-2008), dan Ketua Departemen Ilmu Ekonomi (2009-2013).
Di Kementerian Keuangan, dia bukan orang baru. Dia pernah menjadi anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan bidang Desentralisasi Fiskal (2009-2011). Suahasil juga aktif di Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sebagai pengurus, dan juga pernah memegang jabatan Wakil Ketua Komite Pengawas Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) pada periode 2009-2015.
Jabatan lain yang pernah didudukinya adalah Koordinator Pokja Kebijakan di Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada Kantor Wakil Presiden RI (2010-2015), serta menjadi Anggota Dewan Komite Ekonomi Nasional (KEN) pada 2013-2014.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ada Wamen, Menteri ESDM Sebut Bisa Kerja Lebih Enak
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyambut baik adanya pengangkatan wakil menteri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mengumpulkan 12 kandidat untuk melantik pejabat tersebut.
Arifin mengatakan, keberadaan waki menteri akan meringankan beban kerja menteri. Namun dia belum memastikan membutuhkan wakil menteri untuknya.
"Kalau dibantuin (wakil menteri kerja) kan lebih enak," kata Arifin, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Ketika ditanyakan mengenai jabatan yang baru di embannya, Arifin belum bisa memaparkan. Dia mengaku masih banyak yang dipelajarinya untuk memimpin Kementerian ESDM.
"Banyak, masih banyak yang dipelajari," ujarnya.
Sebelumnya, Arifin mengatakan, tugas yang diberikan Presiden Jokowi adalah terkait dengan neraca perdagangan. Indonesia, selama ini neraca perdagangan mengalami defisit akibat impor minyak.
"Ada beberapa pesan, Kita mengalami defisit neraca perdagangan, jadi perhatian kita semua," kata Arifin, saat memberikan sambutan serah terima jabatan, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (21/10/2019).
Untuk mengatasi defisit neraca pedagangan, Arifin akan mengajak stafnya bekerja sama mencari solusi. Selain itu juga menyelesaikan pekerjaan yang belum tuntas yang ditinggalkan Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM sebelumnya.
"Tadi saya dikasih oleh-oleh pekerjaan rumah satu per satu pembahasan dengan para staff di Kementerian ESDM," tuturnya.
Menurut Arifin, banyak hal yang perlu dilanjutkan, di antaranya mengenai percepatan pelayanan jangkauan listrik untuk masyrakat di wilayah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T).
"Tentu saja kita akan percepat penyediaan listrik untuk mereka," tandasnya.
Advertisement