Liputan6.com, Jakarta - Hari Oeang dirayakan tiap 30 Oktober, bersamaan dengan hari lahir Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun selalu bersemangat dalam menyambut Hari Oeang dengan menyampaikan pesan-pesan konstruktif bagi jajaran kementeriannya.
Uang rupiah tempo dulu tak hanya berbeda secara desain. Pada penerbitan uang pertama kali serta di era Dwikora di tahun 1960-an, Indonesia pernah memakai sistem sen seperti negara-negara barat, tetapi uang-uang tersebut sudah dicabut peredarannya.
Advertisement
Baca Juga
Wewenang pencabutan peredaran uang berada di tangan Bank Indonesia (BI). Biasanya setelah mencabut peredaran, BI masih menyediakan waktu penukaran.
Klik di sini untuk mengecek uang tempo dulu yang sudah dicabut dan masih bisa ditukar.
Jika tertarik melihat mana saja uang tempo dulu yang sempat beredar, berikut tampilan ORI (Oeang Republik Indonesia) Sejak diterbitkan pertama kali pada 30 Oktober 1946.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Pecahan 1 sen
Seperti yang terlihat, penampilan uang zaman dulu amat sederhana dengan tulisan tanda pembayaran yang sah.
Uang ORI ini tidak memiliki nomor seri dan mempunyai dua variasi warna dasar yaitu violet dan hijau.
Advertisement
2. Pecahan 5 sen
Uang pecahan ini juga tidak memiliki nomor seri dan terdiri dari 3 variasi yaitu:
1. Gambar Banteng sama-samar dengan dasar violet.
2. Gambar Banteng samar-samar dengan tepi/bingkai berwarna biru kehitaman.
3. Gambar Banteng tajam.
3. Pecahan 10 sen
Seperti pecahan-pecahan sebelumnya, pecahan 10 sen ini juga tidak memiliki nomor seri. Terdapat sekitar dua variasi warna yaitu cokelat dan hitam.
Advertisement
4. Pecahan 1/2 rupiah
Pecahan ini dan seterusnya sudah memiliki nomor seri. Terdapat dua variasi warna dasar yaitu orange dan merah muda.
5. Pecahan Rp 100
Ini merupakan pecahan terbesar dari seri ORI I, bergambar Presiden Sukarno dan keris di bagian depan serta angka 100 besar di bagian belakang.
Pecahan ini mirip sekali dengan pecahan yang sama dari seri ORI II tetapi berbeda dalam tanggal percetakan dan tanda tangan.
Advertisement