Liputan6.com, Jakarta Chevron Pacific Indonesia mengeluhkan maraknya pencurian minyak di wilayah Kerja Rokan, Riau. Modus pencurian dengan melubangi pipa. Aksi pencurian ini dinilai berbahaya dan merugikan perusahaan.
Senior Vice President Policy and Government and Public Affairs Chevron Wahyu Budiarto mengatakan, pencurian minyak dengan melubangi pipa masih menjadi masalah Chevron di Blok Rokan.
Selain mencuri minyak, beberapa aset juga dicuri di antaranya kabel dan besi tua.
Advertisement
"Kitakan ada dua jenis pencurian, illegal tapping pencurian minyak, sama pencurian besi tua, peralatan, kabel. itu juga lumayan," kata Wahyu, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (4/11/2019).
Menurut Budi, pencurian minyak tersebut menimbulkan kerugian cukup besar, sebab mengurangi volume minyak. Adapun pipa yang dilubangi merupakan pipa yang mengalirkan minyak dari tempat penampungan (lifting) ke kilang Dumai.
"Ya cukup besar (kerugian). Itu kan pipa yang sudah diproduksi lagi dikirm ke Dumai," tutur dia.
Untuk meredam aksi pencurian, Chevron bersama pihak Kepolisian dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah membentuk satuan tugas pengamanan.
"Bagus sekali, kita terima kasih supportnya, kita sudah berkerjasama dengan SKK Migas dibantu approach Kepolisian juga, bikin taskforce yang bagus dan itu cukup menurun," tandas dia.
Masa Transisi Blok Rokan Masih Digodok
Masa transisi peralihan Blok Rokan masih dimatangkan. Chevron Pacific Indonesia pun siap membantu PT Pertamina (Persero) untuk menjaga produksi di pergantian kontraktor blok tersebut pada 2021.
Senior Vice President Policy and Government and Public Affairs Chevron Wahyu Budiarto mengatakan, Chevron dan Pertamina telah melakukan komitmen kerjasama untuk masa transisi peralihan operator Blok Rokan ke Pertamina.
"Kita masih sama, fokus kita bagaimana transisi kita di rokan kita kan ada stering commite dengan Pertamina dan SKK. Meeting terus kok," kata Wahyu, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Menurut Wahyu, Chevron siap membantu Pertamina dalam transisi agar kegiatan produksi minyak berjalan dengan baik sehingga laju penurunan produksi minyak bisa diminimalisir.
"Gimana kita membantu Pertamina untuk operasi dengan smooth dan cepat," ujarnya.
Wahyu mengungkapkan, dalam masa transisi nantinya, Chevron akan melakukan transfer data Blok Rokan yang dibutuhkan Pertamina. Dengan begitu setelah 2021 Pertamina tinggal melanjutkan kegiatan produksi yang dilakukan Chevron.
"Fokus kita transisi bekerja dengan mereka agar mereka bisa smooth. apa yang diperlukan. Sekarang bicara data, sehingga nggak usah mulai dari nol. Data yang diperlukan oleh mereka apa saja. Itu yang diskusi," tandasnya.
Tonton Video Ini:
Advertisement