Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) menjalin kerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) guna meningkatkan pemanfaatan produk dan layanan gadai kepada nasabahnya.
"Pegadaian terus meningkatkan sistem layanannya kepada seluruh nasabah di Indonesia dengan mengembangkan produk-produk perusahaan. Untuk mendukungnya, kami menjalin kerjasama dengan BPS dalam pemanfaatan produk dan layanan," kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto di Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Kuswiyoto mengatakan, dalam kerjasama kali ini, Pegadaian akan memfasilitasi penyediaan pertukaran data atau informasi di bidang statistik dalam layanan perseroan.
Advertisement
Â
Baca Juga
Tidak hanya itu, kerjasama tersebut juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia yang bertujuan dalam memanfaatkan kemampuan masing-masing pihak untuk melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan bidang usaha sesuai ketentuan yang berlaku.
Lebih lanjut, Kuswiyoto menjelaskan kerjasama dengan BPS sebagai pedoman dan langkah awal dalam meningkatkan sistem penjualan dan pemasaran, yakni melalui kompetensi masing-masing pihak, fasilitas serta pemberian jasa dengan prinsip saling menguntungkan.
"Kerjasama kali ini juga tidak hanya berfokus pada layanan Pegadaian saja, tapi juga sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan sensus dan survey penduduk yang dilakukan oleh BPS di tahun 2020 mendatang," tuturnya.
"Kita tahu bahwa kegiatan tersebut merupakan rutinitas setiap lima tahun sekali. Maka itu dengan adanya kerjasama ini kegiatan sensus dan survey penduduk akan lebih lancar," dia menandaskan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jelang Tutup Tahun, Bisnis Gadai Pegadaian Terus Tumbuh
PT Pegadaian (Persero) catat pertumbuhan bisnis hingga kuartal III 2019. Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian Ninis Kesuma Adriani menyatakan, Outstanding Loan (OSL) masih jadi faktor pendorong pertumbuhan laba perusahaan.
"Faktor pendorong, kita masih dari OSL. OSL masih terus tumbuh," ujar Ninis saat ditemui di Jakarta, Sabtu (09/11/2019).
Hingga September 2019, OSL Pegadaian tercatat naik sebesar 17 persen, begitu pula dengan total aset yang naik menjadi Rp 58,81 trilun, meningkat 14 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 51,62 triliun.
Laba bersih perusahaan meningkat 19 persen dengan nilai Rp 2,35 triliun. Sementara, pendapatan usaha Pegadaian mencapai angka Rp 9,8 triliun.
Di samping itu, penyaluran uang pinjaman juga tumbuh 17,72 persen year on year (yoy). Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan industri pembiayaan yang hanya meningkat 3,53 persen menjadi Rp 451,11 triliun.Â
Advertisement