Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi, mengatakan, pemerintah akan membuka proses lelang untuk jadi pengelola transportasi publik sejenis Bus TransJakarta dengan skema beli layanan atau Buy The Service pada Desember 2019.
"Buy The Service, kita akan lelang Desember nanti. Kira-kira pertengahan desember," ujar Budi saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (30/11/2019).
Dalam program Buy The Service Ini, pemerintah akan bekerjasama dengan pihak swasta sebagai operator layanan bus metro ini. Rencananya, ada 5 kota yang akan menjadi tahap awal penerapan layanan ini pada 2020 mendatang, yakni Medan, Palembang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Advertisement
Baca Juga
Budi menyebutkan, Kemenhub bakal bantu menyediakan anggaran sebesar Rp 250 miliar untuk penerapan skema tersebut di 5 kota. "Per kotanya sekitar Rp 50 miliar," kata dia.
Dia juga mau kehadiran program Buy The Service ini bisa bersinergi dengan keberadaan transportasi publik lainnya. Sehingga membuat masyarakat berpindah haluan dari kendaraan pribadi menuju transportasi publik.
"Jangan sampai bersinggungan dengan moda transportasi lain. Dengan adanya itu diharapkan masyarakat bisa berpindah dari kendaraan pribadi jadi memakai transportasi publik," tuturnya.
Oleh karenanya, ia berharap percobaan awal di 5 kota tersebut sukses untuk kemudian bisa dikembangkan di kota-kota besar lainnya.
"Kalau itu sukses di 5 kota, tahun depan akan dilelang lagi untuk disediakan di kota-kota lainnya," pungkas Budi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kumuh dan Banyak kejahatan Jadi Alasan Kemenhub Revitalisasi Terminal Bus
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupaya menata dan mengembangkan terminal bus tipe A di beberapa daerah. Dengan pengembangan terminal tersebut diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk dapat menggunakan transportasi bus.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi mengatakan, selama ini wajah terminal di beberapa kota sangat buruk di mata masyarakat. Kondisi yang kumuh hingga tingkat kejahatan yang masih tinggi menjadi perhatian khusus bagi masyarakat dan juga pemerintah.
"Saya coba melihat satu tahun terakhir ini bagaimana kondisi terminal kita. Sebetulnya kita sebagai bagian bangsa Indonesia harusnya merasa malu. Kenapa terminal seperti itu kondisinya?" katanya dalam acara investor gathering di Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Budi mengatakan, dengan stigma buruk yang ada di masyarakat mengenai terminal bus maka perlu ada suatu perubahan. Dengan wajah baru atau penataan ulang, diharapkan terminal akan semakin lebih baik ke depan.
"Kita sudah memulai di Terminal Tirtonadi, Solo, untuk membuat bagaimana pedagang-pedagang di sana bisa kita tingkatkan kapasitasnya," katanya.
Budi menambahkan sejauh ini terdapat 128 terminal bus tipe A di seluruh Indonesia. Namun kondisinya masih memperhatinkan sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penataan atau pembangunan kembali sekitar 40 terimal tipe A.
"Rencana kami untuk membangun kembali sekitar 40 terminal bus tipe A di Jawa, Bali Medan, dan Lampung," pungkasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement