Ternyata, 97 Persen Wisman yang ke Labuan Bajo Berasal dari Timor Leste

Jumlah wisman dari benua Eropa yang berkunjung ke Labuan Bajo hanya berjumlah 725 orang atau sekitar 1 persen dari total wisman.

oleh Athika Rahma diperbarui 10 Des 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Des 2019, 12:00 WIB
Melihat Interaksi Komodo dengan Manusia di Pulau Rinca
Komodo berkeliaran di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Minggu (14/10). Pulau Rinca dapat dijangkau selama dua jam dari Labuan Bajo dengan menggunakan perahu kayu. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi jadi primadona wisata Indonesia selanjutnya setelah Bali. Destinasi seperti Labuan Bajo telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah sebagai Bali Baru, bahkan masuk ke dalam 5 destinasi super prioritas yang programnya sedang dikebut saat ini.

Meski wisatawan mancanegara (wisman) yang berlalu lalang sering terlihat berkulit putih, ternyata jumlah wisman NTT terbanyak berasal dari Timor Leste.

Mengutip data Bank Indonesia, Selasa (10/12/2019), jumlah wisatawan NTT dari Timor Leste mencapai 70.568 orang atau sekitar 97,3 persen dari keseluruhan jumlah pengunjung luar negeri.

Wisman dari benua Eropa hanya berjumlah 725 orang atau sekitar 1 persen. Wisman dari Australia berjumlah 218 orang atau 0,3 persen dan Filipina 145 orang atau 0,2 persen.

Tentu ini adalah potensi yang sangat besar mengingat NTT tak kalah indah dengan Bali. Diharapkan, dengan program-program yang diusulkan pemerintah, wisman dari Eropa, Amerika dan benua lainnya dapat meningkat.

"Beberapa program yang ada diharapkan bisa menggenjot jumlah wisatawan di NTT. Ditambah lagi, Labuan Bajo sekarang menjadi salah satu destinasi super prioritas," ujar Rut W. Eka Trisilowati, Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT.

Jokowi: Labuan Bajo Jadi Wisata Super Premium di 2020

Kunjungi Labuan Bajo, Presiden Tinjau Pembangunan Pariwisata NTT
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo.

Pemerintah Jokowi-Maruf tengah berupaya mencari tambahan devisa untuk menopang penerimaan negara. Salah satu sektor yang terus digenjot adalah pendapatan dari pariwisata dengan membangun 10 Bali baru, salah satunya Labuan Bajo.

Presiden Joko Widodo mengatakan, dari 10 Bali baru tersebut, tahun depan pemerintah akan menjadikan Labuan Bajo sebagai wisata super premium. Tidak hanya membuat wisata super premium, pemerintah juga akan mengelompokkan wisata yang dapat didatangi beramai-ramai dan khusus.

"Tambahan devisa destinasi wisata baru, kita punya Bali ya, kita punya 10 Bali baru, 2 tahun ini hanya 5 dulu, 5 selesai nanti fokus ke 5 berikutnya, mana 5 itu? Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Danau Toba, Manado," ujarnya di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (28/11). 

Penetapan Labuan Bajo untuk menjadi wisata super premium sudah disampaikan kepada Menteri Pariwisata Wishnutama. Nantinya Kemenpar diharapkan mampu mempromosikan Labuan Bajo ke negara lain.

"Labuan Bajo juga super premium, hati-hati jangan sampai dicampur aduk menengah bawah kalau perlu ada kuotanya, berapa orang yang boleh masuk ke Labuan Bajo 1 tahun, saya sudah kasih arahan itu ke Menpar Wishnutama," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya