Liputan6.com, Jakarta Ruas tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 kilometer mulai beroperasi. Presiden Joko Widodo yang meresmikan ruas tol Kunciran-Serpong, pada Jumat, 6 Desember 2019.
Pengoperasian jalan bebas hambatan ini berdampak ke bisnis hunian di wilayah sekitar. Salah satunya kian memudahkan mobilitas warga yang tinggal di kawasan hunian Bintaro Jaya.
Usai resmi beroperasi, ruas tol Kunciran-Serpong akan memudahkan akses dan mobilitas masyarakat untuk menuju daerah Tangerang, Serpong dan Jakarta Barat.
Advertisement
Baca Juga
Sebaliknya bagi warga Tomang dan Kebon Jeruk, atau yang berada di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat, semakin mudah dan cepat dengan menggunakan akses tol Kunciran-Serpong untuk bisa masuk ke kawasan Bintaro Jaya melalui dua akses gerbang tol, baik gerbang tol Pondok Ranji di wilayah timur maupun gerbang tol Parigi di wilayah barat Bintaro Jaya.
Ruas tol ini merupakan salah satu bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2, yang nantinya akan menghubungkan daerah Cengkareng, Serpong, Cinere, Cimanggis, Cibitung, hingga Cilincing.
JORR 2 akan terhubung pula dengan Tol Jakarta-Merak, Jakarta-Serpong, Jagorawi, Jakarta-Cikampek, dan diharapkan pada tahun 2020 dapat terhubung ke Bandara Soekarno-Hatta, sehingga warga Bintaro tidak perlu melalui tol dalam kota untuk menuju bandara.
Kini, Bintaro Jaya memiliki dua akses tol sekaligus. Sebelumnya, sudah memiliki akses langsung dengan Tol Jakarta-Serpong. Bisa dikatakan, Bintaro Jaya merupakan satu-satunya kawasan hunian yang memiliki akses langsung dengan dua jalan tol.
Pengoperasian jalan tol Kunciran-Serpong akan mempersingkat waktu tempuh dari Bintaro Jaya ke daerah Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat, melalui Tol Kebon Jeruk-Tomang. Ini akan mempermudah akses dan mobilitas masyarakat dari ketiga daerah tersebut menuju Bintaro Jaya
“Bahkan, dari Gerbang Tol Kunciran menuju Gerbang Tol Parigi hanya butuh waktu lima menit, ” ujar Tina S Hadisumarto, General Manager Pemasaran dan Proyek Bintaro Jaya, dalam Siaran Pers, Rabu (11/12/2019).
Pengembang PT Jaya Real Property, Tbk pun menyadari, dua ruas tol yang terhubung langsung dengan kawasan hunian Bintaro Jaya, memiliki nilai sangat strategis. Oleh karenanya, Bintaro Jaya menghubungkan dua akses tol tersebut dengan jalan arteri utama, Boulevard Bintaro Jaya.
Tina menjelaskan, selain sebagai commercial strip, jalan utama ini merupakan urat nadi pengembangan kawasan hunian Bintaro Jaya. Menghubungkan distrik-distrik hunian dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan, perkantoran, pusat bisnis, sistem transportasi publik, dan tentu saja dua jalan tol.
"Boulevard Bintaro Jaya juga menjadi titik sentral dari konsep Transit Oriented Development (TOD). Bintaro Jaya merupakan pionir perumahan yang menerapkan pengembangan kawasan berbasis TOD. Di sepanjang jalan utama ini, telah tersedia moda transportasi internal Intrans Bintaro Jaya, jalur khusus pejalan kaki dan pesepeda, serta fasilitas Personal Mobility Device (PMD’s), " jelas Tina.
Tonton Video Ini
Fasilitas
Fasilitas-fasilitas tersebut bermuara pada halte intermoda di Bintaro Jaya Xchange Mall dan terkoneksi langsung dengan Stasiun Commuter Line Jurangmangu.
Dari halte ini, warga juga dapat memanfaatkan feeder bus Trans Jakarta, JR Connexion Jurusan Bintaro-Ratu Plaza, atau bus Royal Trans Jurusan Bintaro-Fatmawati, sebagai feeder MRT Jakarta.
Pengembang juga telah mengembangkan dan merancang kawasan mixed-use di kedua akses jalan tol tersebut. Kawasan mixed-use yang pertama dikembangkan, yakni Bintaro Jaya Xchange, berada di sisi ruas tol Jakarta-Serpong. Lokasinya memang sangat strategis, mengingat tidak hanya berada di sisi jalan tol, tapi juga sekaligus dekat dengan Stasiun Commuter Line Jurangmangu.
Sementara di sisi ruas tol Kunciran-Serpong, Bintaro Jaya telah mempersiapkan lahan yang sangat luas untuk pengembangan CBD baru.
Dalam jangka panjang, Bintaro Jaya akan mengembangkan kawasan superblok yang terdiri atas berbagai peruntukan. Mulai dari mal, hotel, gedung perkantoran, apartemen, hingga water park.
Tina menegaskan, konektivitas akses, optimalisasi sistem transportasi publik, dan fasilitas-fasilitas yang saling melengkapi kebutuhan warga, merupakan upaya pengembang untuk menjadikan Bintaro Jaya sebagai kota mandiri, kawasan hunian terpadu, dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup para warganya.
Advertisement