Tol Dalam Kota Jakarta Ditutup Sementara Imbas Demo Depan DPR

Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) bersama Kepolisian melakukan pengamanan lalu lintas di ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Imbas gelaran aksi di sekitar Gedung DPR/MPR pada Kamis (27/3/2025) sore.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana Diperbarui 27 Mar 2025, 20:33 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2025, 20:33 WIB
FOTO: Sistem Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan saat Libur Lebaran
Arus kendaraan saat melintas di ruas Tol Dalam Kota dan Jalan MT Haryono, Jakarta, Rabu (27/4/2022). Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, sistem ganjil genap yang diberlakukan pada 13 ruas jalan di Jakarta akan ditiadakan saat libur Lebaran atau selama tujuh hari, yakni mulai 29 April 2022, lalu lanjut 1-6 Mei 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) bersama Kepolisian melakukan pengamanan lalu lintas di ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Imbas gelaran aksi di sekitar Gedung DPR/MPR pada Kamis (27/3/2025) sore.

Aksi yang dimulai pukul 16.19 WIB ini menyebabkan kepadatan di sekitar Jalan Tol Dalam Kota, khususnya jelang akses keluar tol Senayan atau DPR/MPR.

"Sebagai bentuk antisipasi, atas diskresi Kepolisian, mulai pukul 16.30 WIB, akses keluar Slipi (DPR/MPR) pada Km 09+650 ruas Tol Dalam Kota diberlakukan penutupan sementara," terang Senior Manager Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad, Ginanjar Rakhmanto, Kamis (27/3/2025).

Imbas dari aksi yang semakin meluas dan membahayakan pengguna jalan tol, maka mulai pukul 18.00 WIB, Jalan Tol Dalam Kota untuk kendaraan dari arah Cawang yang mengarah ke Tomang, Bandara diputarbalikkan di Km 9+600.

"Sedangkan untuk kendaraan dari arah Tomang, Bandara menuju Cawang dikeluarkan di off ramp Km 12+500," imbuh Ginanjar.

Adapun ribuan personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait dikerahkan untuk mengamankan aksi demonstrasi penolakan Undang-undang atau UU TNI di depan Gedung DPR RI.

"Sebanyak 1.824 personel untuk pengamanan di DPR," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Susatyo menjelaskan, personel tersebut ditempatkan di sejumlah titik sekitar Gedung DPR RI untuk mencegah massa aksi masuk ke dalam gedung. Pengalihan arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI bersifat situasional dan akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika di lapangan.

"Selain itu, pengamanan juga dilakukan untuk mencegah massa aksi masuk ke dalam Gedung DPR RI," ujarnya.

 

Promosi 1

Wajib Bertindak Persuasif

Sempat Ricuh dengan Aparat, Massa Demo di Depan DPR Membubarkan Diri
Suasana di Jalan Gatot Subroto dekat Gedung DPR, Senayan, Jakarta terpantau normal setelah aparat membubarkan massa aksi demonstrasi menolak pengesahan RUU TNI, Kamis (20/3/2025) malam. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)... Selengkapnya

Susatyo menegaskan, para personel yang terlibat pengamanan akan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, serta mengedepankan negosiasi dan pelayanan humanis.

"Kami akan selalu mengedepankan dialog dan humanis dalam menjalankan tugas," ujar Susatyo.

Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

"Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di sekitaran Gedung DPR RI," kata dia.

 

Pengamanan Tak Akan Membawa Senjata

Aksi Demo di Depan DPR Diwarnai Kericuhan, Sejumlah Mahasiswa Terluka
Aksi demonstrasi menolak pengesahan RUU TNI di depan Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta pada Kamis (20/3/2025) diwarnai kericuhan. Sejumlah mahasiswa peserta demo tampak terluka. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)... Selengkapnya

Lebih lanjut, Susatyo menyebut personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya.

Dalam selebaran yang beredar di media sosial, koalisi masyarakat sipil serukan aksi Jakarta Melawan yang akan beraksi di sekitar DPR RI pada Kamis siang mulai pukul 13.30 WIB.

"Kami ingin memastikan demonstrasi berjalan aman dan tertib," tambah Susatyo.

Tuntutan mereka dalam aksi tersebut yaitu menolak militerisme, lawan kapitalisme, dan ganyang oligarki. Selain itu juga meminta UU TNI yang baru saja disahkan dicabut serta menolak RUU Polri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya