Pernyataan Donald Trump Soal Iran Bikin Harga Emas Turun

Sebelumnya harga emas sempat melonjak 2,4 persen setelah Iran membalas serangan drone AS.

oleh Nurmayanti diperbarui 09 Jan 2020, 07:32 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2020, 07:32 WIB
Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun lebih dari 1 persen setelah melompat di atas USD 1.600 untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh tahun. Harga emas dipengaruhi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang meredakan kekhawatiran konflik yang lebih besar dengan Iran.

Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot gold turun hampir 1 persen menjadi USD 1.559,22 per ons.. Harga emas sebelumnya telah melonjak ke posisi USD 1.610,90, level tertinggi sejak Maret 2013.

Adapun harga emas berjangka AS menetap 0,9 persen lebih rendah ke posisi USD 1.560,20 per ons.

Trump mengatakan serangan rudal Iran di pangkalan-pangkalan di Irak tidak melukai pasukan AS, dan bahwa Teheran tampaknya akan mundur.

Sebelumnya harga emas sempat melonjak 2,4 persen setelah Iran membalas serangan drone AS yang menewaskan seorang komandan militer Iran minggu lalu. Serangan AS menyebabkan ketakutan akan terjadinya perang baru di Timur Tengah.

"Harapannya adalah kita tidak akan melihat perang, jadi kamu mungkin melihat hal tenang. Sisa katalis tetap di tempat untuk emas,” kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.

Dia mengatakan, harga emas sempat ke USD 1.550, tetapi pada akhirnya harga terus bergerak lebih tinggi hingga sempat menyentuh USD 1.640 dalam jangka pendek.

 

Harga Logam Lainnya

Menabung
Emas sebagai simpanan meningkat, sekali pun harga mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.

Emas kemudian kehilangan kemilaunya kembali, usai para pejabat Iran menyatakan bahwa Teheran tidak menginginkan perang. Emas merupakan aset yang disukai selama masa ketidakpastian politik dan ekonomi.

"Meskipun permusuhan tampaknya sudah berakhir - setidaknya untuk saat ini - situasinya dapat dengan mudah meningkat kembali dalam waktu yang cukup singkat," kata Edward Meir, Analis ED&F Man Capital Markets.

Penggerak geopolitik dan ekonomi yang memengaruhi harga emas pada 2019, termasuk ketegangan perdagangan AS-China, Brexit, dan kebijakan moneter Federal Reserve AS. Penggerak ini sepertinya akan berlanjut hingga 2020, menurut catatan Dewan Emas Dunia.

Investor juga terus memantau data ekonomi dari Amerika Serikat. Data menunjukkan laporan payroll melonjak pada bulan Desember, membebani harga logam mulia.

Sementara itu, harga paladium tetap naik di tengah sebagian besar peristiwa pasar. Harga naik 2,6 persen menjadi USD 2.104,95,  mendekati posisi tertinggi sepanjang masa USD 2.108,81 di awal sesi.

Adapun harga Platinum menurun 1,4 persen menjadi USD 957,02 per ounce. Kemudian harga perak turun 1,3 persen menjadi USD 18,15. Harga perak sebelumnya telah mencapai tertinggi dalam empat bulan di USD 18,85.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya