Liputan6.com, Jakarta - Emas memang menjadi buruan para investor di saat kondisi ekonomi sedang tidak stabil atau dalam ketidakpastian seperti saat ini. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang dimulai dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump telah membuat geger dunia keuangan.
Perang dagang ini membuat harga emas melambung hingga menyentuh rekor tertinggi selama berkali-kali.
Advertisement
Jika emas merupakan aset yang sangat berharga, siapakah pemilik emas terbesar di dunia? Sebelum membahasnya, mari kita lihat sekilas berapa banyak emas yang ada di dunia.
Advertisement
Dikutip dari financialexpress, Jumat (25/4/2025), World Gold Council memperkirakan sekitar 2.16.265 ton emas telah ditambang sepanjang sejarah. Amerika Serikat (AS) menjadi negara memegang cadangan emas tertinggi sebesar 8.134 ton, diikuti oleh Jerman.
Namun itu tentang kepemilikan emas pemerintah. Bagaimana dengan individu?
Beberapa nama besar yang memegang emas dalam portofolio mereka termasuk investor terkenal seperti John Paulson, Eric Sprott, George Soros, dan Ray Dalio, di antara yang lain, yang secara strategis berinvestasi dalam emas untuk mendiversifikasi portofolio mereka.
George Soros dikenal memiliki eksposur substansial terhadap emas dalam portofolio. George Soros, seorang miliarder yang terkenal karena investasinya yang cerdik, memegang USD 264 juta dalam ETF SPDR Gold Trust. Soros melalui perusahaan investasinya, membeli saham Barrick Gold Corp, produsen emas terbesar di dunia.
Mengenal George Soros
Siapa George Soros? Ia adalah seorang investor, filantropis, dan aktivis politik berkebangsaan Amerika Serikat (AS) kelahiran Hungaria yang namanya dikenal luas karena strategi investasi jenius dan kontroversi yang selalu mengikutinya.
Lahir sebagai György Schwartz di Budapest pada 12 Agustus 1930, Soros mengalami masa kecil yang sulit di tengah pendudukan Nazi di Hungaria (1944-1945), sebuah pengalaman yang membentuk pandangan politik dan filosofinya hingga kini.Â
Setelah Perang Dunia II, Soros pindah ke Inggris dan menempuh pendidikan di London School of Economics. Ia memulai kariernya di dunia keuangan, berjuang keras dengan bekerja serabutan untuk membiayai pendidikannya.
Dari berbagai bank di Inggris dan Amerika Serikat, Soros akhirnya mendirikan Quantum Fund pada tahun 1970, yang menjadi kunci kesuksesan finansialnya yang luar biasa.
Keberhasilan Quantum Fund sebagian besar berkat strategi investasi Soros yang unik dan kemampuannya memprediksi pergerakan pasar. Puncaknya adalah pada 'Black Wednesday' tahun 1992, ketika ia berhasil memprediksi dan mengambil keuntungan dari krisis mata uang Inggris, meraup keuntungan sekitar USD 1 miliar.
Advertisement
Dari Quantum Fund hingga Filantropi Global
Quantum Fund menjadi mesin pencetak uang bagi George Soros. Keberhasilannya dalam memprediksi pergerakan pasar membuatnya dikenal sebagai salah satu investor paling sukses sepanjang masa. Namun, kekayaannya yang melimpah ini tidak hanya digunakan untuk kepentingan pribadi.
Soros dikenal sebagai filantropis yang dermawan, menyumbangkan lebih dari USD 32 miliar kepada Open Society Foundations.
Open Society Foundations mendukung berbagai kegiatan di bidang demokrasi, hak asasi manusia, dan pendidikan di seluruh dunia. Komitmen filantropis Soros ini patut diapresiasi, namun juga menjadi sumber kontroversi tersendiri. Banyak yang mempertanyakan motif di balik kegiatan filantropinya, menganggapnya sebagai upaya untuk mempengaruhi kebijakan politik global.
Teori Refleksivitas dan Kontroversi yang Mengiringi
Soros mengembangkan teori 'refleksivitas', yang menyatakan bahwa pasar keuangan dipengaruhi oleh interaksi antara ekspektasi pelaku pasar dan realitas ekonomi. Teori ini menjadi dasar strategi investasinya yang unik dan sukses.
Namun, teori ini juga menjadi sasaran kritik, karena dianggap terlalu subjektif dan sulit diuji secara empiris.
Kontroversi lain yang membayangi Soros adalah tuduhan sebagai dalang di balik berbagai krisis ekonomi dan politik global. Tuduhan ini, yang sebagian besar tidak berdasar, menunjukkan betapa sosoknya menjadi target empuk bagi berbagai spekulasi dan konspirasi teori.
Meskipun kontroversial, tidak dapat dipungkiri bahwa George Soros adalah figur berpengaruh dalam dunia keuangan dan politik global. Ia adalah contoh nyata bagaimana kesuksesan finansial dapat diiringi dengan kontroversi dan perdebatan yang tak pernah ada habisnya.
Advertisement
