Pulihkan Ekonomi dari Virus Corona, Perusahaan China Buka Puluhan Ribu Pekerjaan

Belanja online telah meningkat seiring puluhan juta orang harus dikarantina di rumah akibat merebaknya Virus Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2020, 13:03 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2020, 13:03 WIB
Kurir Barang di Tengah Krisis Virus Corona
Seorang staf mendisinfeksi paket Xu Guobin di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 3 Februari 2020. Kurir bernama Xu Guobin terus bekerja saat liburan Tahun Baru Imlek selama 12 hari berturut-turut di tengah merebaknya wabah coronavirus baru. (Xinhua/Liu Xiao)

Liputan6.com, Jakarta Wabah Virus Corona telah memukul perekonomian China. Saat ini, lapangan kerja menjadi prioritas Pemerintah China demi kembali memulihkan kondisi perekonomian negaranya.

Beberapa perusahaan besar di China diketahui menawarkan lowongan kerja. Salah satunya, JD.com, e-commerce yang berjanji membuka lebih dari 20.000 lowongan kerja. Para pekerja akan diperkerjakan di gudang, sebagai kurir, dan supir.

Melansir laman CNN, Kamis (13/2/2020), JD.com menyatakan perkerjaan tersebut untuk meminimalisir dampak wabah Virus Corona, dalam jangka pendek dan memberikan pekerjaan yang stabil. Namun beberapa posisi yang ditawarkan akan bersifat sementara.

Dada Group, perusahaan pengiriman akan membuka 15.000 posisi tambahan. Jaringan supermarket JD.com, 7FRESH, juga akan mencari karyawan dari restoran, hotel, bioskop, dan gerai ritel  yang ditutup sementara.

"Menjadi tanggung jawab JD untuk bekerja dengan mitra dan membantu mereka dan karyawannya melewati waktu khusus ini," kata Chunhua Cao, Pemimpin Sumber Daya Manusia 7FRESH, divisi supermarket JD.com.

Beberapa pekerja telah menemukan pekerjaan melalui inisiatif ini. JD.com mengaku, jika unit logistiknya telah merekrut setidaknya 700 karyawan dari lebih dari 10 perusahaan.

Salah satu divisi perusahaan, JD Daojia, sebuah  layanan online yang memasok bahan makanan dan produk segar untuk supermarket seperti Walmart (WMT) dan Aldi akan merekrut sekitar 5.000 pekerja. Mereka akan ditempatkan untuk membantu mengemas pesanan.

Alibaba (BABA) mengumumkan rencana serupa. Dengan memperkenalkan skema "pembagian karyawan"  yang bekerja di perhotelan, rumah makan, bioskop, department store, dan berbagai bisnis lainnya untuk menemukan pekerjaan sementara di perusahaan.

 

 

Belanja Online Naik

Sepinya Pusat Perbelanjaan di Beijing Akibat Virus Corona
Petugas mengenakan masker melihat pertokoan yang tutup di pusat perbelanjaan, Beijing (3/2/2020). Jumlah korban meninggal dunia di Provinsi Hubei, China tengah, akibat Virus Corona bertambah 65 orang. Hingga Rabu (5/2/2020) pagi, jumlah pasien yang meninggal menjadi 479. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Belanja online telah meningkat seiring puluhan juta orang harus dikarantina di rumah akibat merebaknya Virus Corona. Presiden China Xi Jinping telah mendesak perusahaan-perusahaan di China untuk bekerja membantu perluasan konsumsi secara digital.

Wabah Virus Corona telah menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menginfeksi setidaknya 45.000, sebagian besar di Cina daratan.

Sejumlah kota ditutup karena terdapat virus sejak akhir Januari, tetapi pemerintah khawatir bisnis tutup terlalu lama.

Eknomi China sudah dalam kesulitan dan analis menyatakan bahwa virus dapat membebani pertumbuhan pada kuartal ini dan memperlambat ekonomi global.

Xi mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintah akan fokus pada upaya menstabilkan aktivitas bisnis dan mencegah PHK massal. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah mengatakan harus menciptakan 11 juta lapangan kerja baru setiap tahun untuk mempertahankan lapangan kerja.

 

Reporter : Tiara Sekarini 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya